SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Bupati Sumenep KH Busyro Karim akhirnya angkat bicara soal penolakan penjemputan pasien Covid-19 di Desa Kolpo, Kecamatan Batang-batang oleh petugas Satgas Covid-19, Senin (6/7/20) kemarin.
Pasalnya, rekaman video amatir penolakan penjemputan tersebut sudah tersebar di berbagai media sosial (medsos) seperti facebook dan whatsapp.
BACA JUGA:
- Tingkatkan Pengunjung, Fauzi Sajikan Seni Budaya dan Musik Milenial di Pasar Bangkal
- Sukseskan Pencegahan Perkawinan Anak, RAD PPA Sumenep Kerja Keras Lakukan Monitoring
- Masuk Bursa Pilgub Jatim 2024, Achmad Fauzi: Apa Saya Pantas?
- Terus Pantau Pembangunan Monumen Tugu Keris, Bupati Sumenep: Punya Nilai Penting
Menurutnya, di Kabupaten Sumenep itu karena kurangnya kesadaran dari masyarakat tentang bahaya penularan virus Corona. Untuk itu, perlu ketelatenan dari pemerintah daerah (Pemda) untuk terus menerus pencerahan dan sosialisasi.
"Makanya, tidak harus serat merta menyalahkan pihak Pemerintah Desa, karena ini tugas bersama antar lintas sektor," terangnya, Selasa (7/7/20).
Di satu sisi, lanjutnya, masyarakat tidak cukup hanya diminta untuk sadar. Menurutnya, ketegasan dari pemda memang sangat diperlukan. Namun, pihaknya akan terus berupaya maksimal agar kejadian serupa tidak terulang.
"Kita akan terus berupaya maksimal agar kejadian serupa tidak terulang, Pemda akan terus berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Desa (Pemdes)," katanya.
Kondisi ini, imbuhnya, akan menjadi tantangan tersendiri bagi Pemda, bahkan ia menilai masyarakat Sumenep masih guyub terutama menghadapi bencana.
"Untuk kami harapkan, Pemdes juga harus melakukan seperti apa yang Pemda lakukan, yaitu berusaha semaksimal mungkin dalam mencegah penularan virus Corona," pungkasnya. (aln/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News