MOJOKERTO (BangsaOnline) - Pemerintah kembali akan menurunkan harga BBM jenis premium dari Rp 7.600 per liter menjadi Rp 6.600 per liter. Ganjil, rencana baik pemerintah yang mulai berlaku Senin (19/1) pukul 00.00 WIB ini justru berdampak terjadinya kelangkaan premium di SPBU. Sebab, umunya yang terjadi adalah kelangkaan ada setiap harga menjelang naik, sehingga konsumen masih bernafsu memburu premium harga lama.
Seperti yang terjadi di SPBU 5461305 Desa Jatipasar, Kecamatan Trowulan, Kabupaten mojokerto. Stok premium di SPBU ini ludes, Sabtu (17/1). Kepala Operator SPBU 5461305 Muhammad Sofyan mengatakan, stok Premium habis sejak pukul 09.00 Wib. Menurutnya, ludesnya premium lantaran stok di SPBU lainnya di wilayah Jombang dan Nganjuk lebih dulu habis. Sehingga persediaan premium di tempatnya menjadi sasaran pembeli.
Baca Juga: SPBU di Pamekasan ini Abaikan Pelanggan Motor, Malah Utamakan Pengisian Jeriken Plastik Satu Pikap
"Mungkin SPBU lainnya menghentikan permintaan sementara dari Pertamina karena harga premium akan turun. Kalau stok mereka dengan harga lama tidak habis, mereka akan merugi apabila harus menjual dengan harga baru yang lebih murah," jelasnya kepada wartawan.
Habisnya stok premium di SPBU ini nampaknya tidak disadari oleh calon konsumen. Terbukti banyak calon pembeli baik penggunan kendaraan roda 2 maupun mobil pribadi 'kecele'. Padahal sebuah papan bertulis "Maaf Pemium Habis" telah dipasang petugas SPBU. Sebagian pembeli terpaksa memutar balik kendaraan mereka. Namun, beberapa diantaranya terpaksa mengisi tanki bahan bakar mereka dengan pertamax.
Sofyan menyangkal habisnya stok premium di tempatnya sengaja untuk mengantisipasi turunnya harga premium. Dia mengaku telah meminta kiriman dari Pertamina sebanyak 8 kilo liter premium. Pasokan itu sedianya untuk persediaan selama dua hari sebelum harga premium yang baru resmi berlaku untuk semua SPBU.
Baca Juga: Antisipasi Gejolak Pasca Kenaikan Pertamax, Kapolsek Kandangan Cek SPBU
"Hari ini harusnya datang karena kami sudah memesan 8 ribu liter. Rencana kami pasokan ini untuk dua hari (Sabtu-Minggu) sebelum harga premium turun. Hari Senin (19/1) kita pesan lagi ke Pertamina dan dengan harga yang baru," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News