Usung Gus Muhdlor-Subandi, PKB Target Raih 75 Persen Suara di Pilbup Sidoarjo 2020

Usung Gus Muhdlor-Subandi, PKB Target Raih 75 Persen Suara di Pilbup Sidoarjo 2020 RESMI: Penyerahan rekomendasi DPP PKB kepada Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor)-Subandi, di Kantor DPC PKB Sidoarjo, Minggu (6/9). foto: MUSTAIN/ BANGSAONLINE

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) resmi memberikan rekomendasi kepada Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor)-Subandi sebagai pasangan Calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) di Pilbup Sidoarjo 2020. PKB menargetkan pasangan calon (paslon) tersebut meraih kemenangan dengan meraup 75 persen suara.

Surat rekomendasi DPP PKB bernomor 4055/DPP/01/IX/2020 itu diserahkan oleh Wakil Ketua DPW PKB Jatim, Anik Maslachah kepada Gus Muhdlor-Subandi dalam sebuah acara sederhana di Kantor DPC , Perum Puri Erlangga, Minggu (6/9) pukul 10.00 WIB. Dan rencananya, bakal mendaftarkan paslon Gus Muhdlor-Subandi ke KPU Sidoarjo, Minggu (6/9) pukul 18.00 WIB.

Baca Juga: Dihadiri Luluk Hamidah, PKB Minta Kader Total Menangkan Paslon SAE di Pilkada Sidoarjo 2024

Usai prosesi penyerahan rekomendasi, Anik Maslachah mengatakan, sebelumnya ada tiga paslon yang diusulkan ke DPP PKB. Yang bagi DPP PKB, sama-sama memiliki kualifikasi baik dari elektabilitas dan lainnya sehingga menjadikan diskusi di Desk Pilkada DPP PKB menjadi dinamis.

"Dan ini menjadi faktor debat dan turunnya (rekomendasi) injury time," cetus Anik saat penyerahan rekomendasi PKB kepada Gus Muhdlor-Subandi.

Anik lalu menyebut sejumlah variabel yang menjadi alasan kenapa akhirnya rekomendasi diberikan kepada Gus Muhdlor-Subandi. Pertama, dari beberapa hasil survei termasuk survei internal PKB, Gus Muhdlor-Subandi ini tertinggi tidak hanya internal PKB, tetapi dengan calon partai yang sudah mendaftar, range (jarak atau kisaran nilai)-nya sangat tinggi sekali. "Karena kunci menang adalah pijakan secara analitiknya adalah hasil survei," beber Anik.

Baca Juga: Paslon SAE Resmikan Posko Pemenangan, Siap Serap Aspirasi Warga Sidoarjo

Alasan yang kedua, Sidoarjo basis kekuatannya kultur NU itu kuat. Maka pihaknya ingin menjaga eksistensi itu dengan kombinasi paslon berlatar belakang kultural dan struktural. Diketahui Gus Muhdlor, putra Pengasuh Pondok Pesantren Bumi Sholawat, KH Agoes Ali Masyhuri (Gus Ali). Gus Muhdlor menjabat Direktur Pendidikan Pesantren Bumi Sholawat. Sedangkan Subandi, anggota Fraksi PKB DPRD Sidoarjo yang menjabat Ketua Komisi A.

Dijelaskan Anik, alasan yang ketiga memilih Gus Muhdlor-Subandi, keduanya adalah anak muda. Pihaknya meyakini bahwa hari ini kaum milenial menjadi ikon untuk membangun bangsa. Maka setidaknya, di bawah kepemimpinan paslon ini, akan ada perubahan, namun retap tetap menjaga eksistensi kultural yang menjadi karakteristik Sidoarjo. "Kami yakin dua orang ini mampu mewujudkan itu," jlentreh Anik yang juga Wakil Ketua DPRD Jatim ini.

Ditanya soal target perolehan suara, Anik menyatakan paslon Gus Muhdlor-Subandi bisa meraup 75 persen suara. Alasannya, latar belakang Gus Muhdlor yang kader NU dan pondok pesantren, di mana Sidoarjo banyak berdiri pondok pesantren dan kulturnya religius. Sedangkan Subandi, mantan kepala desa (kades) yang saat ini menjabat Ketua Komisi A DPRD Sidoarjo, yang tentunya memahami terkait birokrasi-pemerintahan, desa dan hukum. "Ini kombinasi yang klop," tegas Anik.

Baca Juga: Gelar Muspimcab, PKB Sidoarjo Rapatkan Barisan Menangkan Mas Iin-Edy Widodo

Tentu, kata Anik, calon lainnya yang kemarin sudah diusulkan ke DPP PKB seperti Achmad Amir Aslichin (Mas Iin), Sullamul Hadi Nurmawan (Mas Wawan), dan Ainun Jariyah (Mbak Ainun) juga tidak kalah berat dan kekuatannya, hampir mirip-mirip. Karena mereka juga punya sepak terjang yang panjang dalam pemerintahan maupun kehidupan bermasyarakat dan berorganisasi. "Tapi ini (Gus Muhdlor-Subandi) adalah pilihan yang paling lengkaplah," tandasnya.

Terkait koalisi dengan parpol lain, Anik mengaku PKB sudah mendapat semacam rekomendasi dari Partai Nasdem. Namun hal itu perlu dikomunikasikan lebih jauh. Jika sifatnya mendukung, pihaknya mempersilakan. "Namun kalau mengusung, sikap kami sudah selesai, kami berangkat sendiri," tandas Anik Maslachah.

Sebagai informasi, dengan memiliki 16 kursi di DPRD, bisa sendiri mencalonkan paslon untuk didaftarkan di KPU. Sebab syarat pendaftaran, paslon dicalonkan oleh parpol atau gabungan parpol yang memiliki minimal 10 kursi.

Baca Juga: Diusung Koalisi Besar, Mas Iin-Edy Widodo Daftar ke KPU Sidoarjo Jelang Penutupan

Sementara itu, Gus Muhdlor mengatakan, sesuai pepatah Jawa Mikul Dhuwur Mendem Jeruh, pertama kali yang bakal dilakukannya adalah merangkul semua elemen-elemen yang kemarin berkontraksi begitu keras. 

"Pasti yang pertama adalah konsolidasi dan saya yakin pengurus partai, tentunya PKB, hatinya hijau. NU juga. Dan saya yakin akan menurut pada DPP. Itu harga mati," tegasnya didampingi Subandi.

Gus Muhdlor pun mengajak semua pengurus NU dan , mulai dari DPC, DPAC hingga ranting, bersama-sama menjamin dan berusaha keras agar Sidoarjo yang kemarin hijau, hari ini hijau, maka besok harus tetap hijau. 

Baca Juga: Daftar ke KPU, Subandi-Mimik Komitmen Bakal Wujudkan Pemerintahan Sidoarjo yang Bersih

"Untuk masalah yang lain, ego dan sebagainya, itu butuh waktu. Tapi yang jelas, kami selaku yang dapat mandat, hari ini harus berusaha merangkul semuanya. Membuka dengan lapang dada. Apapun yang terjadi, Sidoarjo harus tetap hijau," tandas Gus Muhdlor. (sta/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO