KEDIRI (BangsaOnline) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) wabah penyakit Demam Berdarah (DB) awal tahun 2015 ini. Menurut catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, terjadi lonjakan jumlah kasus DB pada bulan Januari ini, hingga 9 kali lipat dibandingkan bulan sama tahun sebelumnya.
Penetapan status KLB DB itu ditegaskan Kepala Dinkes Kabupaten Kediri Adi Laksono.
Baca Juga: TP PKK Kabupaten Kediri Kaji Tiru Penanganan Stunting, AKI, dan AKB di Sleman
“KLB ditetapkan apabila terjadi peningkatan jumlah kasus DB dua kali lipat pada bulan yang sama dari tahun sebelumnya,” kata Adi Laksono ditemui di Kantor Dinkes Kabupaten Kediri, Senin (26/1).
Berdasarkan data Dinkes, selama kurun waktu awal tahun hingga akhir Januari tahun ini telah terdapat 87 kasus DB. Sementara pada bulan Januari 2014 lalu hanya 9 kasus. Dimana, dari jumlah total kasus DB bulan ini, ada dua korban dinyatakan meninggal dunia (MD) masih berusia anak-anak.
Dari data tersebut diketahui, apabila DB mayoritas menyerang anak usia sekolah antara 5 sampai 14 tahun. Sementara wilayah persebaran penyakit mematikan akibat gigitan nyamuk aides aigepty ini hampir terjadi pada seluruh kecamatan di Kabupaten Kediri.
“25 kecamatan masuk kategori endemis DB, sedangkan satu kecamatan sporadis. Serangan DB kali ini, menurut analisa saya adalah siklus 3 tahunan,” imbuh Adi Laksono.
Dari 26 kecamatan yang terserang DB, Kecamatan Pare menduduki peringkat pertama dengan jumlah korban 10 orang. Kecamatan Kandangan dan Ngadiluwih 7 orang, Ringinrejo 5 orang dan kecamatan lainnya rata-rata 4 orang.
Pihak Dinkes Kabupaten Kediri berupaya mengatasi wabah DB ini dengan Program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Dinkes menggalakkan PSN untuk memutus rantai nyamuk mematikan ini.
Sementara itu terkait KLB Demam Berdarah di Kabupaten Kediri, Bupati Kediri instruksikan kepada Camat untuk segera mengambil langkah mengumpulkan Kepala Sekolah, Kades & Puskesmas agar segera mensosialisasikan gerakan kebersihan dilingkungan masing-masing, terutama genangan air di kaleng-kaleng bekas, pot, dan segera pemberian abate di tandon2 air bersih.
“Tidak perlu menunggu waktu segera laksanakan mulai sekarang,” kata Bupati melalui Kabag Humas Pemkab Kediri Haris Setiawan.
Tidak hanya itu, saat apel pagi, Bupati juga menyampaikan ke semua PNS agar melakukan PSN, penaburan abate juga sosialisasikan ke tetangga untuk pencegahan demam berdarah.
Baca Juga: Pemkot Kediri Gelar Pembinaan untuk 300 CJH 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News