BangsaOnline - Pemerintah memproyeksi sebanyak 20 badan usaha milik negara (BUMN) akan mengalami kerugian dengan nilai keseluruhan mencapai Rp 7,09 triliun pada 2014.
Berdasarkan dokumen Kementerian BUMN yang dikutip Senin (26/1), disebutkan perusahaan pelat merah yang diproyeksi membukukan rugi bersih pada 2014 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
BACA JUGA:
- Bangun Ekosistem Berbasis Sinergi, Langkah SIG Dukung Proyek IKN
- Digna, Direktur Operasi Petrokimia Gresik Dinobatkan sebagai Dewi BUMN 2024
- Ramaikan Mudik Asyik Bersama BUMN 2024, SIER Berangkatkan Pemudik Berbagai Tujuan
- Mudik Asyik Bersama BUMN 2024, Petrokimia Gresik Berangkatkan 200 Pemudik Keempat Tujuan
Pada 2013, jumlah BUMN rugi masih mencapai 27 perusahaan dengan total kerugian mencapai Rp 34,58 triliun. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) membukukan porsi kerugian terbesar mencapai Rp 15,27 triliun pada 2013.
Sementara itu, laba bersih BUMN pada periode 2014 diproyeksikan mencapai Rp 154 triliun, naik 1,32% dibandingkan periode 2013 yang mencapai Rp 152 triliun.
Pendapatan BUMN sepanjang tahun lalu diproyeksi mencapai Rp 1.912 triliun, naik 6,7% dibandingkan dengan perolehan pada 2013 sebesar Rp 1.792 triliun.
Adapun, total aset BUMN pada akhir 2014 diproyeksi mencapai Rp 4.467 triliun, naik 5,95% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 4.216 triliun. Jumlah BUMN hingga akhir 2014 menjadi 119 perusahaan dari sebelumnya 139 BUMN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News