KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Ratusan pegiat lingkungan dari lintas komunitas pecinta lingkungan yang diinisiasi oleh GNDP (Gerakan Nasional Donor Pohon) dan FPH (Front Pembela Hutan) kembali menghijaukan Buffer Zone Cagar Alam Alas Simpenan di Desa Manggis, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, dengan menanam ribuan pohon, Minggu (29/11/2020) pagi.
Ketua Umum GNDP dr. Ari Purnomo Adi menjelaskan bahwa pohon yang ditanam di Alas Simpenan ini selain disediakan oleh GNDP, juga berasal dari para donatur dan pecinta lingkungan yang membawa pohon sendiri.
Baca Juga: Samsul RWJ dan Puluhan Pengusaha Sound Horeg Deklarasi Dukung Dhito-Dewi
Menurut dr. Ari, para donatur yang mendonasikan bibit tanaman untuk kegiatan Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia yang akan dilaksanakan di Buffer Zone Cagar Alam Alas Simpenan antara lain Edi Padmo, Gunungkidul, Yogyakarta; Napek Prasetya, Solo, Jawa Tengah.
Selanjutnya ada Bima Sudigdo, Sidoarjo, Jawa Timur; Komunitas Oleng Oleng (Heri Deka, Kuncoro Jakti), Kediri, Jawa Timur; Pokdarwis Sumber Jembangan (Hery Susanto), Kediri, Jawa Timur; Rudy Gondrong (Diyan Anggoro), Sumber Untung, Kediri, Jatim; Lek Ziban, Alas Jamban, Kediri, Jawa Timur; Laz. Al Azhar, Kediri, Jawa Timur; dan para relawan yang langsung membawa bibit dari rumah masing masing.
"Kami mewakili panitia kegiatan sangat mengapresiasi inisiatif, kerelaan, dan semangat dari para donatur dan relawan yang telah dengan riang dan gembira meluangkan waktunya yang sangat berharga untuk berjuang bersama-sama, bahu-membahu, kringeten bareng dalam sebuah Misi Bersama Menghijaukan Alam Semesta," kata dr. Ari Purnomo Adi.
Baca Juga: Yayat Cadarajat Dikukuhkan sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri yang Baru
Ditambahkan oleh dr. Ari Purnomo Adi, bahwa kegiatan Rehabilitasi dan Revitalisasi Buffer Zone Cagar Alam Alas Simpenan Manggis ini dilakukan untuk memberi tanaman pengganti dan mengembalikan hutan seperti fungsinya.
"Kami membersihkan area Buffer Zone, menanam pohon, dan membuat jalur inspeksi. Konsep menanam pohonnya harus acak dan tidak seragam. Prinsipnya adalah kita membuat hutan alam sekunder di sekeliling Cagar Alam Alas Simpenan," terang dr. Ari.
Masih menurut dr. Ari, aksi ini melibatkan Seksi Konservasi Wilayah 1 Kediri BBKSDA Jatim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Cabang Dinas Kehutanan Trenggalek Wilayah Kerja Kediri, Perhutani, BPBD Kabupaten Kediri, Tagana (Taruna Siaga Bencana), dan ratusan relawan dari lintas komunitas.
Baca Juga: Situs Ndalem Pojok Gelar Diskusi di Hari Sumpah Pemuda 2024
"Karena aksi ini dilakukan di tengah pandemi, maka kami menerapkan protokol kesehatan, seperti cuci tangan, dan peserta wajib pakai masker. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam aksi ini, demi masa depan lingkungan Indonesia yang lebih baik," pungkasnya.
Seperti diketahui, Alas Simpenan adalah wanawisata yang merupakan kawasan hutan lindung terletak di Lereng Gunung Kelud, tepatnya di Desa Manggis, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri. Di cagar alam ini, tidak hanya terdapat tanaman yang dilindungi namun juga terdapat ribuan monyet yang hidup bebas.
Meski hidup bebas, namun monyet-monyet ini bisa bersahabat dengan manusia, tidak jarang anak-anak warga desa bermain dengan para monyet di hutan seluas 12 hektare tersebut. Karena masih asri dan alami, hutan ini banyak dikunjungi wisatawan terutama saat hari libur. (uji/zar)
Baca Juga: Paguyuban Pendekar Nusantara Siap Menangkan Vinanda-Gus Qowim di Pilkada 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News