SIDOARJO (BangsaOnline) - Cuaca buruk, angin kencang dan ombak yang tinggi, membuat nelayan di Kabupaten Sidoarjo tidak berani melaut. Mereka memilih untuk menambatkan perahunya daripada melaut dengan risiko yang cukup tinggi.
“Kami tidak berani melaut karena risikonya terlalu besar kalau kami harus nekad menerjang ombak tinggi dan juga angin kencang yang terjadi selama beberapa hari terakhir,” kata M Saiful (43) salah seorang nelayan di Kecamatan Sedati, akhir pekan kemarin.
Baca Juga: Ratusan Aktivis dan Nelayan di Tuban Deklarasi Gus Muhaimin Presiden 2024
Jika mereka memaksa melaut dengan kondisi cuaca buruk dengan angin kencang dan ombak besar, dikhawatirkan perahu yang ditumpangi tenggelam.
“Kalau terpaksa melaut di perairan yang dekat-dekat saja. Itupun kami lakukan pagi sampai siang saja,” katanya.
Ditambahkan, nelayan yang berani melaut hanya yang mencari kerang di perairan dangkal. Sedangkan nelayan ikan dan udang di perairan dalam tak berani melaut.
Baca Juga: Kepeduliannya Terhadap Nelayan Antarkan Bupati Jember Raih Prestasi
“Karena tidak melaut, tentu saja berpengaruh pada perekonomian nelayan. Dan kami terpaksa pinjam uang atau menjual barang berharga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” katanya.
Terpisah, Ketua Himpunan Serikat Nelayan Indonesia (HSNI) Sidoarjo, M.Alimin Taubah mengatakan seperti musim hujan tahun sebelumnya maka bulan Januari dan Pebruari angin kencang dan ombak besar. Jika kondisi demikian, nelayan tidak berani melaut.
“Nelayan tidak mau memaksakan diri melaut, daripada terjadi musibah,” pungkasnya.
Baca Juga: Wujud Rasa Syukur, Ribuan Nelayan Tuban Gelar Petik Laut di Pantai Boom
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News