Warga Berharap Pemkot Mojokerto Seriusi Proyek Energi Alternatif, Gas Methan

Warga Berharap Pemkot Mojokerto Seriusi Proyek Energi Alternatif, Gas Methan Suwarno, menunjukkan instalasi gas metan sebelum didistribusikan ke warga. (Yudi eko Purnomo/BangsaOnline)

MOJOKERTO (BangsaOnline) - Hampir setahun lebih sekitar 15 kepala keluarga (KK) di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Randegan, Kecamatan Magersari menikmati suplai , gas methan untuk kebutuhan memasak sehari-hari. Namun program rintisan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Mojokerto itu stagnan, bahkan kadangkala para "pelanggan" dipaksa bersabar beralih ke elpiji hingga berhari-hari manakala ada kerusakan perangkat jaringan.

Warga hanya bisa berharap program kerjasama dengan sebuah LSM lingkungan itu dikembangkan lebih luas sehingga keberadaannya dapat dijadikan sebagai pengganti elpiji yang harganya terus merangkak naik.

Baca Juga: Berani! Jokowi Cabut 2.078 Izin Tambang, Negeri Kaya Energi Terancam Krisis Energi

"Hampir setahun ini warga terutama sekitaran TPA pakai gas sampah ini," aku Suwarno warga setempat, Kamis (12/2).

Pria paruh baya ini mengungkapkan manfaat dari sumber daya sisa rumah tangga ini.

"Apinya bagus, sama seperti elpiji. Kita menggunakannya untuk kebutuhan memasak sehari-hari," tambahnya.

Baca Juga: Pertama di Madura, DEM Madura Gelar Workshop Energi Virtual

Meski demikian, dari program ini bukannya tidak ada masalah sama sekali. Sejak sepekan lalu, suplai gas methan ke rumah warga tersendat. Hal ini dikarenakan adanya kerusakan blower di rumah instalasi yang berfungsi menyedot dan mengalirkan gas ke rumah-rumah.

Tidak hanya itu, karena keterbatasan anggaran dan peralatan, pihak DKP terpaksa mengatur jadwal pemberian gas ke konsumen. Gas dialirkan mulai jam 05.00 WIB-jam 17.00 WIB. Sebab jika tidak, maka kompresornya akan panas dan tidak ada anggaran untuk bayar listrik.
Sumber di TPA ini disedot dari 12 sumur berkedalaman 20 meter di lokasi pembuangan sampah.

Ditemui terpisah, Kepala DKP Kota Mojokerto, Suhartono didampingi Kabag Humas Pemkot Mojokerto, Dodik Heryana mengungkapkan keinginannya mengembangkan proyek ini.

Baca Juga: Lucu, Semua Rumah Ada Listrik, Tapi Masih Pakai Elpiji, Dahlan Iskan Ajak Kita Lawan Tren Dunia

"Ini adalah program yang sangat bagus karena bisa menyediakan yang murah bagi masyarakat," ujarnya.

Tahun ini, tambahnya, DKP berencana mengembangkannya sehingga hasilnya bisa dirasakan masyarakat setempat.

"Kita akan mengembangkan potensi ini. Kemampuan gas kita besar sehingga bisa menyuplai lebih dari 100 KK," tandasnya.

Baca Juga: Pemerintah Bernyali Besar, Syukur Tak Hanya Berani melawan HTI-FPI, Revolusi Energi (2)

Namun untuk itu, Suhartono mengaku perlunya perda sebagai payung hukumnya.

"Kita butuh perda sebagai payung hukum dan itu akan kita ajukan bersama-sama dengan raperda yang lain," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO