Menteri ESDM Andalkan Proyek J-TB untuk Penuhi Kebutuhan Gas di Jatim dan Jateng

Menteri ESDM Andalkan Proyek J-TB untuk Penuhi Kebutuhan Gas di Jatim dan Jateng Menteri ESDM Arifin Tasrif saat melakukan kunjungan di Lapangan J-TB yang berada di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro, Kamis (22/4/21).

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com – Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebut proyek gas di Lapangan Jambaran - Tiung Biru (JTB) sangat diandalkan untuk pemenuhan energi gas di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Itu disampaikan Arifin saat melakukan kunjungan di Lapangan J-TB yang berada di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro, Kamis (22/4/21).

"Hasil gas yang diproduksi nanti kami andalkan dan harapannya dapat mendukung pemenuhan kebutuhan gas untuk wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah, guna tercapainya kedaulatan energi nasional," ujar Arifin Tasrif yang juga didampingi Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyastuti.

Baca Juga: Menteri ESDM: Pasokan Listrik di Jawa Timur Aman

Progres pengerjaan fasilitas proyek J-TB hingga kini secara keseluruhan sudah mencapai lebih dari 89 persen. Beberapa fasilitas produksi mulai berdiri, seperti instalasi pipa dan tabung-tabung processing berteknologi tinggi, hingga fasilitas penunjang lainnya seperti gedung dormitory.

Direktur Utama PEPC Awang Lazuardi yang menyambut Menteri ESDM menyebut, pada masa pandemi ini pihaknya memanfaatkan waktu secara efektif guna mengejar ketinggalan sektor tertentu dengan mencapai kemajuan lebih pada sektor lainnya, sehingga secara keseluruhan proyek masih on the track sesuai target.

"Secara keseluruhan kita masih memiliki selisih kemajuan yang cukup meskipun ada beberapa part yang belum tiba, Namun kami optimis, bahwa target on stream akan dicapai sesuai jadwal," tegas Awang.

Baca Juga: Menteri ESDM Pastikan Smelter Freeport Siap Beroperasi Juni 2024

Kendala yang sempat dialami PEPC salah satunya proses fabrikasi alat dan pengirimannya dari luar negeri. Terlebih, sempat terjadi meningkatnya gelombang pandemi di luar negeri sehingga turut mempengaruhi jadwal di dalam negeri.

Namun, PEPC beserta mitra kerjanya, Konsorsium RJJ senantiasa bahu-membahu mencari solusi kreatif guna menyelesaikan proyek ini meskipun masih dalam masa pandemi yang berkepanjangan. Salah satu solusi yang dilakukan antara lain dengan menambah jumlah tenaga kerja yang turun di lapangan untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan yang komponennya telah tersedia di dalam negeri.

Baca Juga: Api Besar Menyala di Lapangan Gas JTB Bojonegoro, Warga Sekitar Kaget dan Khawatir

"Semua dilakukan secara paralel dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara disiplin. Kami optimis nanti akan on stream sesuai jadwal," ujar Awang menambahkan.

Sekadar diketahui bahwa Proyek J-TB ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional sektor energi yang telah ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada tahun 2020 lalu.

Lapangan Unitisasi Gas J-TB akan menghasilkan sales gas sebesar 192 MMSCFD yang dihasilkan dari 6 sumur produksi serta memiliki cadangan sebanyak 2,5 triliun TFC. Dalam uji coba sumur produksi yang dilakukan oleh tim drilling beberapa waktu lalu, masing-masing sumur menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan, yakni di atas target yang telah ditetapkan.

Baca Juga: Pemerintah Perpanjang Kontrak hingga 2061, Menteri ESDM: Cadangan Freeport Bisa Sampai 100 Tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO