BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Menteri Kesehatan Indonesia Budi Gunadi Sadikin siap turunkan dokter dan tenaga medis untuk mengurangi tekanan di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan.
Hal ini disampaikan langsung olehnya saat bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ganip Warsito, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron di Pendopo Agung Bangkalan, Selasa (8/6/2021).
Baca Juga: Bantu Rapikan Aset, AHY Teken MoU dengan Menkes
Menurutnya, upaya ini dilakukan untuk mengurangi tekanan yang terjadi di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan. "Saya juga sudah bawa dirjen layanan kesehatan agar bisa koordinasi dengan IDI (Ikatan Dokter Indonesia) untuk mengirim dokter dan peralatan yang dibutuhkan. Karena relaksasi di rumah sakit itu juga penting," ujarnya setelah rapat koordinasi.
"Kalau gak dikirim kasihan nakes yang ada di Bangkalan. Nanti saya juga kirim vaksinasi juga, sekitar 20 ribu vaksin," terangnya kembali melanjutkan.
Ditanya berapa jumlah dokter dan tenaga kesehatan yang akan dikirim, dirinya mengatakan masih menunggu rekomendasi.
Baca Juga: Soal Pemecatan Dekan FK Unair, Prof. Puruhito: Dokter Kita Mampu Bersaing dengan Dokter Asing
"Nakes yang akan dikirim menunggu teman-teman di sini, cuman yang saya lihat dokternya ada sekitar 10 orang. Kalau misalnya mereka capek ya saya kirim 10. Sedangkan kalau nakes mungkin sekitar 25 orang, itu untuk membantu di 5 puskesmas masing-masing 4 beserta tim sentral 5 orang," jelasnya.
Dalam upaya relaksasi dan mengurangi tekanan rumah sakit, dirinya juga meminta pihak rumah sakit memberikan rujukan ke enam rumah sakit rujukan yang ada di Surabaya.
Baca Juga: Dekan FK Unair Diberhentikan, Ada Apa?
"Kalau rumah sakit sudah penuh, untuk mengurangi kita perlu mengurai tekanan yang ada di rumah sakit. Beberapa pasien bisa dirujuk ke Surabaya karena rumah sakit di Surabaya bagus dan kapasitas masih memungkinkan, sehingga mengurangi tekanan di Bangkalan," terangnya.
Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Bangkalan H. Sudiyo menyampaikan, hasil dari pelaksaan tes PCR yang dilakukan di episentrum utama Kecamatan Arosbaya (6/6/2021), dari 161 tes PCR, 70 di antaranya positif Covid-19. Untuk Kecamatan Klampis (7/6/2021) ada 46 positif, sedangkan dari hasil penyekatan, ditemukan 8 kasus positif.
"Untuk puskesmas yang ditutup ada 2 puskesmas. Besok atau lusa kita kunjungan menteri ini upayakan dibuka dengan dropping petugas dari pusat. Khusus Arosbaya dan Tongguh," pungkasnya. (ida/uzi/zar)
Baca Juga: Pj Gubernur Jatim dan Menteri Kesehatan Resmikan Layanan Imunoterapi Kanker di RS Bhayangkara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News