Tergiur Umrah Gratis, Ratusan Warga Lampung 'Nyasar' ke Malang, Diduga Untuk Perekrutan ISIS

MALANG (BangsaOnline) - Sebanyak 257 warga Mesuji Lampung dipulangkan oleh aparat kepolisian secara bertahap dari wilayah Kabupaten Malang, sejak Senin (16/3) lalu. Ini dikarenakan pihak keluarga di Lampung khawatir, akan direkrut untuk ISIS.

Sebelumnya, warga Lampung menginap di beberapa Hotel di Malang sejak Desember 2014, untuk menunggu giliran umrah gratis yang dijanjikan tapi tak kunjung terwujud.

Baca Juga: Napiter WBP Lapas Surabaya Ucapkan Janji Setia kepada NKRI

Aparat kepolisian Malang saat ini sedang mendalami latar belakang perekrutan jamaah umrah yang dilakukan pelaku yang bernama Agus Santoso, warga Yosowilangun Lumajang.

Selama di Malang, ratusan jamaah mendapatkan sejumlah pelatihan yang berlangsung tertutup di dalam hotel, seperti pelatihan penguatan mental ataupun kemandirian.

"Warga lampung ini tinggal di Malang sejak Desember 2014. Awalnya mereka tinggal di beberapa hotel di Kota Malang, seperti di Hotel Serayu, Hotel Palem dan beberapa hotel lain di wilayah Kota Malang," kata Kapolsek Singosari Kompol Decky Hermansyah.

Baca Juga: Komandan Al Qaida Tewas dalam Baku Tembak melawan Militer AS

Diketahui, warga Mesuji itu datang ke Malang setelah direkrut Ningsih, warga Kremil Surabaya Jawa Timur. Selama di hotel, warga mendapatkan berbagai pelatihan, "Bentuknya seperti penguatan mental dan pelatihan kemandirian. Tujuannya untuk bekal saat umrah gratis nanti," kata Kapolsek.

Aktifitas yang mencurigakan dan waktu menetap yang cukup lama selama di Hotel Serayu, di wilayah Kecamatan Blimbing Kota Malang membuat warga sekitar hotel resah.

Rombongan warga Mesuji keluar dan pindah ke Hotel Antariksa di Kecamatan Singosari Kabupaten Malang, sejak awal Bulan Maret. Tak berselang lama, salah satu jamaah calon umrah tersebut melapor ke kepolisian setempat.

Baca Juga: Iran akan Serang AS, Jenderal Iran Qassem Suleimani Dibunuh dengan Drone atas Perintah Trump

Berawal dari penyelidikan itu, polisi pun bisa menemukan Agus Santoso, warga Yosowilangun Lumajang, yang menjanjikan umrah

gratis dengan membayar sejumlah uang untuk proses administrasi, "Jamaah ini sudah melewati Jawa Tengah dan Surabaya sebelum sampai di Malang. Di Malang, Ningsih menyerahkan jamaah ke Agus. Dia mengaku, menyediakan umrah gratis karena nazar dari ayah mertuanya," lanjut Kompol Decky.

Pengakuan sejumlah jamaah, mereka telah memberikan uang sebesar Rp 1,5 juta hingga Rp 6 juta untuk keperluan umrah. Agus mengaku hanya mengumpulkan uang rata-rata sebesar Rp 150 ribu per orang, "Itu untuk keperluan administrasi," ujarnya.

Baca Juga: Sore Tadi, Teroris ISIS asal Somalia Ledakkan Mobil, Lalu Tusuk Wajah Warga Melbourne sampai Mati

Lebih lanjut, pada tanggal 16 maret, Polres Mesuji di Lampung melakukan koordinasi dengan aparat Polres Malang. "Keluarga khawatir saudaranya itu akan direkrut masuk ISIS ke Suriah. Pemulangan sudah dilakukan bertahap menggunakan bus sejak Senin kemarin. Mereka sepakat menunggu giliran umrah di Lampung, kalau memang umrahnya benar-benar jadi," katanya.

Polisi yang melibatkan Intel Polres Malang, kini sedang mengembangkan kasus diantaranya untuk mencari tahu latar belakang Agus Santoso dan juga Ningsih. Polisi mengaku kesulitan mengumpulkan informasi dari ratusan warga Mesuji yang menjadi korban penipuan Agus. Polisi pun belum bisa mengungkap metode perekrutan yang dilakukan Ningsih kepada korban saat berada di Lampung ataupun di Jawa Tengah.

"Kalau ditanya mereka sering menghindar dan tak mau terbuka. Sampai sekarang kami masih mengembangkan kasus dan melibatkan Intel Polres Malang. Kami belum menemukan indikasi adanya keterlibatan ISIS. Kami juga berkoordinasi dengan Polres Mesuji, Lampung karena perekrutan awal berlangsung di sana," tutupnya.

Baca Juga: Miris! Begini Kondisi 13 Juta Anak-anak Negara Yaman yang Kelaparan karena Perang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO