SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jatim menjadi motor penggerak lokomotif kebangkitan ekonomi di Jatim pasca pandemi Covid-19.
“Di masa yang masih dalam bayang-bayang pandemi ini butuh langkah-langkah extraordinary melalui upaya bersama yang tidak lagi bersifat business as usual agar kita bisa bangkit bersama-sama. Kontribusi dan partisipasi HIPMI Jatim kami harap mampu memberikan spirit, motivasi, dan penguatan sebagai bagian kebangkitan ekonomi masyarakat,” kata Khofifah saat acara Pelantikan dan Pengukuhan Pengurus BPD HIPMI Jatim masa bakti 2021-2024 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (27/10).
BACA JUGA:
- Gebyar Prestasi Al-Quran Yayasan Khadijah Kembali Digelar, Prof Ridwan: Baca Al-Quran Cerdaskan Otak
- SKK Migas Gelar Pre IOG SCM & NCB Summit 2024, ini yang Dibahas
- Aktif Dukung Tugas Kepolisian, Khofifah Raih Penghargaan dari Kapolri di HUT ke-78 Bhayangkara
- Soal Tempat Lahir Bung Karno, Yayasan Pendidikan Soekarno Bentuk Tim Khusus
Khofifah mengatakan, dalam sejarahnya, HIPMI tidak hanya sekadar mencetak para pengusaha atau entrepreneur, tapi juga mampu mencetak para pemimpin atau leader di berbagai bidang. Artinya pembibitan yang dilakukan di HIPMI tidak sekadar menyiapkan para strong entrepreneurship, tapi juga strong leadership.
“Antara strong entrepreneurship dan juga strong leadership inilah yang harus saling menyatu. Banyak sekali organisasi kemasyarakatan yang memiliki leadership cukup bagus, tetapi manajerial skill-nya harus ditempa. Terima kasih HIPMI menyiapkan kemampuan manajerial skill tersebut,” katanya.
Menurut dia, tantangan ke depan ditambah dengan perkembangan teknologi digital menuntut segala sektor untuk beradaptasi, tak terkecuali di sektor ekonomi. Ia berharap, HIPMI Jatim mampu membangun optimisme agar bisnis atau lapangan usaha tetap bisa bertahan di era ini.
“Anak muda harus jadi pemenang sebagai pengusaha tangguh menghadapi setiap tantangan. Pengusaha muda juga harus mampu melakukan transformasi menggunakan teknologi digital dalam mengelola nilai tambah industrialisasi dan jasa. Berbagai inovasi dan kebiasaan baru sosiopreneur tersebut menjadi penanda atau bentuk adaptasi HIPMI berkontribusi dalam pembangunan, sesuai tuntutan jaman,” terangnya.
Khofifah berharap akan ada keberseiringan dan strong partnership dengan program-program pembangunan yang ada di Pemprov Jatim. Apalagi di Bumi Majapahit ini, tempat di mana Bhinneka Tunggal Ika lahir, maka moderasi, toleransi, pluralisme, dan inklusivitas akan menjadi satu kesatuan dari gerak langkah dari aktivitas yang dilakukan.
“Kami harap bisa bersambung secara programatik baik dengan Pemprov Jatim maupun dengan 38 kabupaten/kota demi terwujudnya pembangunan dan masyarakat Jatim yang sejahtera,” ungkapnya.