JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Presiden Joko Widodo alias Jokowi diisukan mau jadi ketua umum Partai Golkar. Bahkan bukan hanya Jokowi yang diisukan akan bergabung dengan Golkar, tapi juga anak sulungnya, yaitu Gibran Rakabuming Raka.
Aburizal Bakrie, mantan ketua umum Golkar, yang kini Ketua Dewan Pembina Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Golkar mengatakan bahwa Jokowi dan Gibran bisa bergabung menjadi kader Golkar. Tapi bapak dan anak itu belum tentu bisa jadi ketua umum, karena Golkar memiliki aturan internal atau AD/ART.
BACA JUGA:
- Koalisi Partai Non-Parlemen Berharap Gus Mujib Gandeng Udik Djanuantoro
- Gali Potensi PAD, Ketua Komisi II DPRD Gresik Panggil Kadis PTSP dan Kadis Pendapatan
- Jatim Dominasi Kota/Kabupaten Predikat 10 Terbaik Digital Government Award SPBE Summit 2024
- Pemerintah Batalkan Kenaikan UKT 2024, Berikut Alasannya
"Iya, bukan ketua umum, kan ada peraturannya (jadi ketum) masih lima tahun (harus jadi) pengurus (Partai Golkar)," tegas Ical, panggilan akrab Aburizal, di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (15/3/2024).
Dilansir CNN, Ical menekankan bahwa Jokowi dan Gibran harus mengikuti prosedur kaderisasi jika ingin menjadi pimpinan tertinggi Partai Golkar.
Meski demikian, menurut Ical, masih ada jalan lain bagi Jokowi dan Gibran untuk menjadi ketua umum.
Caranya? Semua provinsi menginginkan Jokowi dan Gibran menjadi pimpinan dengan mengubah aturan AD/ART internal. Menurut pengusaha papan atas itu, perubahan AD/ART harus mendapat persetujuan dari pengurus Golkar dari seluruh provinsi di Indonesia.