Sejumlah Anak di Desa Paron Kediri Terserang DBD, Tim NasDem Peduli Lakukan Fogging | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Sejumlah Anak di Desa Paron Kediri Terserang DBD, Tim NasDem Peduli Lakukan Fogging

Editor: Rohman
Wartawan: Muji Harjita
Minggu, 13 Maret 2022 17:54 WIB

Tim NasDem Peduli saat melakukan fogging di Desa Paron, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri. Foto: Ist

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - DPD NasDem Kabupaten Kediri melalui Tim melakukan di Desa Paron, Kecamatan Ngasem, karena 8 anak di wilayah itu terserang demam berdarah dengue (). Kepala Desa Paron, Buyung Wicaksono, berterima kasih kepada Khusnul Arif selaku Ketua Satgas .

"Saya ucapkan terima kasih kepada NasDem yang cepat tanggap melakukan , karena kegiatan yang dilakukan Partai NasDem ini sebagai langkah antisipasi agar kasus demam berdarah di Desa Paron tidak terulang dan menyebar ke mana-mana," ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima BANGSAONLINE.com, Minggu (13/3).

Buyung berharap, Fogging yang dilakukan NasDem bisa mencegah penyebaran wabah dan kasus serupa tidak terjadi lagi di Desa Paron. Ia menuturkan, kali ini dilakukan secara menyeluruh di Desa Paron.

"Fogging dilakukan di seluruh wilayah Desa Paron. Karena beberapa waktu lalu ada kasus 8 anak di Desa Paron yang terjangkit demam berdarah dan dirawat di rumah sakit. Namun alhamdulillah seluruh anak yang terkena DB sudah pulang dan kondisi normal dan sehat kembali," ungkapnya.

Koordinator Pengolah , Laste Menanti, menyebut warga yang terjangkit di Kecamatan Ngasem paling banyak di Desa Sukorejo. Namun, Desa Paron juga cukup banyak. 

"Sejauh ini dari pihak Puskesmas melakukan pembinaan kader jumantik, minimal melakukan satu tahun sekali merefresh ilmunya dari kader jumantik," kata Laste.

Keterbatasan anggaran membuat pihaknya melakukan program fokus. Ia pun memaparkan apa maksud dari program tersebut.

"Artinya, fokus yaitu apabila ada warga terjangkit DB, harus ada laporan dari pihak rumah sakit dan paling tidak ada tiga warga mengalami panas berarti ada indikasi penularan. Baru bisa dilakukan fokus. Kalau ada yang terjangkit demam berdarah, selama tidak ada penularan, pihak Puskesmas menganjurkan dilakukan PSN saja," urai Laste.

Ia menegaskan, tidak bisa dilakukan setiap muncul kasus . Sebab, tindakan itu harus sesuai SOP.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video