Umat Islam Harus Bersyukur Saifuddin Ibrahim Murtad dan Jadi Pendeta, Ini Alasannya | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Umat Islam Harus Bersyukur Saifuddin Ibrahim Murtad dan Jadi Pendeta, Ini Alasannya

Editor: MMA
Sabtu, 19 Maret 2022 08:19 WIB

Pendeta Saifuddin Ibrahim dan istrinya, Sara Ayu Ibrahim. Foto: facebook

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kasus penistaan agama Islam yang dilakukan Pendeta Saifuddin Ibrahim ternyata banyak mendatangkan hikmah. Bahkan hikmah yang sangat besar. Maka umat Islam harus bersyukur. Termasuk nya Saifuddin Ibrahim yang kemudian jadi pendeta. Kenapa?

Karena, diakui atau tidak, pendeta Saifuddin Ibrahim itu telah mengungkap realitas lain tentang agama Kristen. Ternyata radikalisme Kristen jauh lebih ekstrem ketimbang agama lain, terutama Islam. Setidaknya, jika apa yang dilakukan Pendeta Saifuddin Ibrahim itu merupakan ekspresi ajaran Kristen. Bukankah para netizen Kristen ramai-ramai mendukung ekstremisme Pendeta Saifuddin Ibrahim. Simak saja komentar-komentar mereka di internet.

”Saya kira benar itu yg dikatakan Pdt Syaifuddin Ibrahim. Allah dlm hal ini tuhan muslim (Alloh swt) itu hanya hsl ilusi, khayalan dan ciptaan imajiner Muhammad. Muhammad tak pernah ketemu dan bersua dgn Alloh swt,” tulis PutroHajar memuji pendeta ekstrem itu.

Netizen Kristen lain juga merespon. “bener Bro…kayak Tuhan Yesus dong ada wujudnya dan bersedia mati di tiang salib dan menebus dosa2 manusia…jadi manusia bebas mabuk, berzina, makan babi, LBGT, serta berbuat apapun didunia ini…..dah ada yang menjamin pasti masuk Surga,” tulis yatna duriyatna, netizen Kristen yang lain.

Ironisnya, Saifuddin Ibrahim justru menuduh Islam – bahkan pesantren – yang melahirkan teroris. Padahal justru pesantrenlah yang secara fakta sejarah terlibat langsung dalam perang dan melawan penjajah Belanda, Inggris, dan Jepang.

Sementara penganut Kristen - seperti pernah disinyalir intelektual mulism Prof Dr Nurcholis Madjid (Cak Nur) - justru berpihak pada penjajah. Terutama etnis Tionghoa, kata Cak Nur, justru memilih agama Kristen karena merupakan agama penjajah Belanda yang dianggap agama kelompok strata atas. 

(Pendeta Saifuddin Ibrahim dan istrinya, Sara Ayu Ibrahim. Foto: ist)

Pendeta Saifuddin Ibrahim sendiri tak sadar kalau telah berindak radikal dan ekstrem. Bahkan dia sendiri telah menjelma sebagai teroris tapi belum punya kekuatan untuk merealisasikan dalam tindakan kekerasan. Yang ia lakukan sekarang adalah terorisme verbal. Menciptakan kegaduhan dan ancaman serta mengganggu agama lain. Bukankah tujuan teroris adalah menciptakan kepanikan?

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video