Lestarikan Permainan Tradisional, Pemkot Blitar Gelar Lomba Gobak Sodor
Editor: Rosihan/Revol
Wartawan: Try Susanto
Kamis, 09 April 2015 21:36 WIB
BLITAR (BANGSAONLINE) - Ratusan anak-anak tingkat SD dan SLTP se-Kota Blitar berlomba dalam permainan tradisional Gobak Sodor di halaman belakang istana Gebang Kota Blitar, Rabu (8/4) kemarin.
Anak-anak dari sekolah negeri dan swasta ini nampak ceria mengikuti permainan yang mulai tergilas permainan modern.
BACA JUGA:
KRPK Gelar Aksi Damai, Ingatkan Pemkot Blitar Soal Netralitas ASN
Peringatan Tak Diindahkan, Bawaslu Kota Blitar Gandeng Satpol PP Tertibkan APK di Jalan Protokol
Lapas Blitar Segera Direlokasi, ini Lokasinya
Jadikan Sisi Timur Alun-Alun Sebagai Pusat Kuliner, Pemkot Blitar 'Berhadapan' dengan Burung Kuntul
Agenda dolanan anak Gobak Sodor ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi Kota Blitar yang ke-109. Dimasukannya dolanan anak tradisional dalam acara hari jadi, berawal dari keprihatinan Pemkot Blitar mengenai semakin tidak populernya permainan tradisional di kalangan anak-anak. Padahal permainan tradisional mestinya tidak boleh dilupakan meskipun saat ini bermunculan berbagai permainan modern.
"Anak-anak zaman sekarang sudah mulai lupa dengan berbagai permainan tradisional. Mereka lebih tertarik dengan permainan yang menggunakan tekhnologi modern. Padahal sebagian permainan modern justru memberi dampak negatif terhadap perkembangan anak," ujar Kepala Dinas Pemuda Olah Raga Budaya dan Pariwisata (Disporbudpar) Kota Blitar, Tri Iman Prasetyo.
Dijelaskanya, lomba Gobak Sodor ini diikuti 79 kelompok. Terdiri atas tingkat SD sebanyak 63 kelompok, serta tingkat SMP sebanyak 16. Masing-masing kelompok mewakili setiap sekolah, baik negeri maupun swasta.
Agenda ini dilaksanakan selama 5 hari, mulai tanggal 9-16 Apil 2015. Untuk hari pertama diikuti oleh kelompok SMP.
Menurut Tri Iman, Pemkot Blitar berkewajiban untuk melestarikan permainan-permainan tradisional yang merupakan warisan budaya. "Semangat awal dari dilaksanakanya agenda ini adalah untuk nguri-nguri budaya jawa. Supaya anak-anak kita tidak lupa dengan tradisi jawa," ujarnya.
Simak berita selengkapnya ...