DAK Alat Peraga di Tulungagung tak Sesuai SK dan tak Tepat Sasaran
Editor: Revol
Wartawan: Zuli Purwanto
Jumat, 10 April 2015 16:32 WIB
TULUNGAGUNG (BANGSAONLINE.com) - Pengadaan Alat Peraga di lingkungan Dinas Pendidikan (Disdik) Tulungagung selain diduga bermutu rendah ternyata juga tidak tepat sasaran. Alat peraga yang sekitar 4 bulan lalu dibagikan ke beberapa sekolah SD di Tulungagung mengalami proses yang janggal hingga sampai ke penerimanya.
Awalnya, sekolah dapat Surat Keputusan (SK) Dinas dan menyatakan akan mendapat Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk Proyek Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) senilai 150-170 Juta. “Kepala sekolah segera mengundang dan membentuk panitia, melibatkan komite juga,” ungkap MT (55) warga desa Trenceng Kecamatan Sumbergempol Tulungagung pada BANGSAONLINE.com Jumat (10/4).
BACA JUGA:
Pakde Karwo Mangkir, KPK Bakal Panggil Ulang
KPK Periksa Pakde Karwo
Mantan Bupati Tulungagung Divonis 10 Tahun dan Dicabut Hak Pilihnya Selama 5 Tahun
Usai Dilantik, Bupati Tulungagung Langsung Masuk Tahanan Lagi
MT melanjutkan, setelah SK pertama di terima dan panitia terbentuk tiba-tiba muncul SK ke-2 yang isinya DAK yang akan diterima bukan senilai 150-170 Juta melainkan sekitar 110-120 Juta. “Nilai pastinya saya agak lupa, namun ada pertemuan juga terkait SK yang ke-2 ini karena juga nilainya berubah,” imbuhnya dan mewanti-wanti agar namanya tidak dipublikasikan.
Setelah beberapa waktu, ternyata yang datang ke sekolah bukan DAK seperti yang tertuang dalam SK yang dikirimkan hingga 2 kali ke sekolah dan di bahas bersama panitia, melainkan kiriman 1 Paket Alat Peraga.
Di Kecamatan Sumbergempol ada 4 SD Negeri yang dapat alat peraga, diantaranya SD trenceng I dan II, SDN bendiljati Wetan dan SDN III Jabalsari. Kepala sekolah SDN 02 Trenceng ,Suyatno saat di konfirmasi membenarkan informasi tersebut. Meski diakui alat Peraga cukup bermanfaat bagi sekolahnya, namun dirinya tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya.
“Jelas kami kecewa, apalagi saat Alat Peraga datang dan kamui cek diketahui ada yang tidak lengkap. Dua jenis yang kurang sudah kami laporkan ke UPT yaitu dus A1 dan J4. Saya sudah telpon juga pada yang mengantar namun tidak pernah bisa, akhirnya saya laporkan ke UPT,” terangnya.
Simak berita selengkapnya ...