Pemkab Blitar Terbitkan SE Larangan Peredaran Daging Anjing dan Kucing | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Pemkab Blitar Terbitkan SE Larangan Peredaran Daging Anjing dan Kucing

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Akina Nur Alana
Minggu, 24 April 2022 22:11 WIB

Heboh temuan jagal anjing di Kecamatan Selorejo, Blitar, beberapa waktu lalu.

BLITAR, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten menerbitkan surat edaran (SE) soal pengawasan dan pengendalian peredaran daging anjing dan kucing.

Langkah ini diambil Pemkab  pasca heboh temuan jagal anjing di Kecamatan Selorejo, beberapa waktu lalu.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten drh. Nanang Miftahudin saat dikonfirmasi membenarkan hal ini.

"Benar, sudah diterbitkan SE soal pengendalian peredaran daging anjing dan kucing," ujar Nanang saat dikonfirmasi, Minggu (24/4/2022).

Dia menjelaskan, ada beberapa poin dalam SE tersebut. Salah satunya adalah larangan mengedarkan dan memperdagangkan daging anjing dan kucing. "Alasannya jelas, karena kedua hewan ini tidak masuk klasifikasi pangan," tegasnya.

Terlebih, daging anjing dan kucing jika dikonsumsi berisiko menimbulkan masalah kesehatan. Keduanya dikhawatirkan dapat membawa penyakit menular zoonosis bagi yang mengonsumsinya.

"Secara hukum, memang belum ada sanksi yang mengaturnya. Hanya saja kami sudah memberikan pengertian kepada seluruh jajaran OPD, camat, dan jajaran samping untuk pengawasan peredaran anjing dan kucing," imbuh Nanang.

Diberitakan sebelumnya, sebuah rumah yang menjadi tempat penjagalan anjing dilaporkan ke Polres . Lokasi rumah tersebut berada di Desa Sidomulyo, Kecamatan Selorejo, Kabupaten .

Keberadaan tempat tersebut diungkap oleh aktivis dari Animals Hope Shelter. Saat didatangi, diketahui ada puluhan ekor anjing yang kondisinya memprihatinkan. Mereka dikurung dan diperlakukan tidak wajar.

Dari video yang dibagikan melalui akun instagram @ahsforindonesia terlihat ada delapan anjing dikerangkeng, satu di antaranya sengaja diikat mulutnya dengan tali rafia dan badannya dibungkus dengan karung.

Selain delapan anjing dalam kerangkeng, ada pula puluhan anjing yang ditempatkan di dalam satu ruangan terkunci dan tertutup rapat.

Tak berhenti sampai di situ, ada pula enam ekor anjing yang kondisinya sudah mati terpotong-potong disimpan di dalam lemari pendingin.

Polres telah menaikkan kasus dugaan jagal anjing di Kecamatan Selorejo ini dari penyelidikan ke penyidikan. (ina/rev) 

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video