Belajar dari Ukraina, Taiwan Percaya Diri Melawan Serangan Tiongkok, inilah Persiapannya | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Belajar dari Ukraina, Taiwan Percaya Diri Melawan Serangan Tiongkok, inilah Persiapannya

Editor: MMA
Rabu, 04 Mei 2022 11:54 WIB

Dahlan Iskan

Kini terowongan Gunung Salju punya nilai strategis lebih tinggi –setelah mempelajari perang di Ukraina.

Awalnya, kecepatan mobil yang melewati terowongan Gunung Salju dibatasi maksimum 70 km/jam. Jarak antar mobil minimal harus 40 meter. Yang ada di jalur kiri tidak boleh pindah ke kanan. Pun yang di kanan, tidak boleh pindah ke kiri. Tidak boleh menyalip.

Pengawasan di terowongan sangat ketat. Denda pelanggaran dikenakan dengan keras: Rp 1.250.000. Kelebihan kecepatan 1 Km pun terekam dan tetap dianggap melanggar. Tidak seperti di Amerika: ada toleransi 10 persen. Siapa tahu kaki lagi secara tidak sadar menambah tekanan ke pedal rem karena sedang, misalnya, sambil kentut.

Belakangan kecepatan itu dilonggarkan: 75 km/jam. Jarak antar mobil juga sudah boleh 20 meter. Dan kini sudah lebih longgar lagi: 80 km/jam.

Rencana menjadikan terowongan Gunung Salju sebagai cadangan pusat komando pertahanan kian kuat setelah dilihat sistem ventilasi ke luar gunungnya sempurna.

Di awal serangan Rusia ke Ukraina membuat merasa serangan dari Tiongkok pun kian dekat. Apalagi pesawat tempur Tiongkok sudah lebih sering terbang memasuki wilayah udara - -yang oleh Tiongkok dianggap salah satu provinsinya.

Tidak ada yang tahu kapan Tiongkok merebut –kalau perlu secara kekerasan, seperti sudah diamanatkan konstitusi Tiongkok.

Terserah .

Juga terserah Presiden Tsai Ing-wen.

Xi Jinping bisa memutuskan kapan saja. Tapi yang lebih pasti adalah: manakala memproklamasikan kemerdekaannya. Begitu ada proklamasi saat itu juga serangan ke dilakukan.

Seperti juga menduga-duga kapan serangan Tiongkok dilakukan, Tiongkok juga menduga-duga kapan menyatakan kemerdekaan.

Bukan berarti Tiongkok tidak berbuat sebelum itu. Hanya Xi Jinping yang tahu.

Sebaliknya bisa saja tiba-tiba menyatakan diri merdeka. Kapan? Hanya nona Presiden Tsai Ing-wen yang tahu.

Kini merasa lebih mampu membendung serangan Tiongkok - -tentu dengan bantuan Amerika Serikat, plus Jepang, yang lebih nyata dari bantuan mereka ke Ukraina.

Pangkalan Amerika memang jauh: di Guam dan Hawaii. Tapi Amerika juga punya basis militer di Okinawa, Jepang, –hanya 1,5 jam dari .

Demikian juga keberadaan apartemen tinggi-tinggi di sepanjang pantai barat . Ternyata itu punya nilai tinggi sebagai pertahanan –belajar dari perang di Ukraina.

Tiongkok tentu tidak mau membunuh rakyat biasa di –sesama darah Tionghoa. Dan bisa menjadikan itu sebagai tameng pertahanan yang hebat.

Masih ada lagi terowongan-terowongan lain di bawah gunung yang membujur di tengah . Itu juga penting. Bahkan ada terowongan khusus untuk menyimpan pesawat tempur –yang bisa langsung take off dari bawah gunung.

Perang di Ukraina bisa membuat lebih pe-de. Lalu berani menyatakan merdeka. Akhirnya terjadilah perang: seluruh menderita. Satu orang yang punya perasaan pe-de orang seluruh sengsara. (Dahlan Iskan)

Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan meilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video