Penyemprotan Disinfektan pada Kandang Sapi untuk Cegah Penyebaran PMK Dinilai Peternak Tak Efektif
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Agus Salimullah
Kamis, 19 Mei 2022 21:43 WIB
KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Penyemprotan cairan disinfektan dinilai oleh peternak di Kota Batu tidak efektif untuk mengantisipasi penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Sebab, belasan sapi di Kota Batu tetap mati akibat PMK meski telah disemprot disinfektan.
Hal ini diungkapkan Suwadi, salah satu petani peternak sapi di Desa Junrejo di hadapan Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko saat pertemuan di posko PMK, Kamis (19/5/2022) pagi. Ia mengungkapkan, dua sapi miliknya tetap tak bisa diselamatkan meski sudah disemprot disinfektan.
BACA JUGA:
Jaga Stabilitas Pangan Selama Ramadhan, Pemkot Batu Salurkan Beras CPP ke 9.129 KPM
Siap-Siap! Pemkot Batu Buka Formasi 250 CASN di Tahun ini
Diterjang Angin Kencang, Atap TPS Pasar Induk Among Tani Timpa Tiga Rumah Warga
Cegah DBD, Dinkes Kota Batu Lakukan Fogging di Kelurahan Temas
"Sapi saya dua, pedet dan dewasa mati terserang wabah PMK, mohon solusinya," kata Suwadi kepada Wali Kota Dewanti dan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan (DPKP) Sugeng Pramono dan beberapa pejabat lainnya yang hadir dalam acara itu.
Ia juga menyampaikan bahwa acara itu sebenarnya juga akan dihadiri peternak lain, namun mereka sedang sibuk mengubur sapi-sapi yang mati akibat terserang PMK.
Pendik, Kepala Dusun Jeding Desa Junrejo, membenarkan dalam dua hari terakhir ini banyak warganya yang kehilangan sapi peliharaannya akibat terserang PMK.