Pemkab Gresik Kehilangan Potensi PAD Rp200 M, Status Lahan Smelter Freeport Sewa
Editor: Nur Syaifuddin
Wartawan: Syuhud
Jumat, 03 Juni 2022 11:11 WIB
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Status sewa lahan yang digunakan PT Freeport Indonesia (PT PI) untuk membangun proyek smelter di kawasan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) Kecamatan Manyar, membuat Pemkab Gresik kehilangan potensi pendapatan asli daerah (PAD) sangat besar.
Menurut Anggota Komisi II DPRD Gresik Faqih Usman, PAD yang hilang itu berasal dari pajak BPHTB (Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan).
BACA JUGA:
Geliatkan Sektor Wisata, Begini Saran Pimpinan DPRD Gresik dan Caleg Terpilih DPR RI
Kandidat Ketua DPRD Gresik, Mohammad dan Syahrul Bersaing Ketat
Komisi IV DPRD Gresik Dalami LKPj Kepala Daerah 2023 Bersama OPD Mitra
Siapkan 4 Kader untuk Running Pilkada Gresik 2024, PKB Bentuk Desk Pilkada
"Saya tak ingat persis berapa totalnya (pendapatan yang hilang). Tapi saat hearing yang pernah kami lakukan dengan pihak Badan Pendapatan Pengelolan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Gresik kisaran mencapai Rp 200 miliar," ujarnya kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (3/6/2022).
Menurut Faqih, awalnya Freeport akan membeli lahan di JIIPE untuk membangun smelter. Luas lahan yang diperlukan untuk pabrik pengolahan hasil tambang emas di Papua itu mencapai sekira 103 hektare.
"Jika lahan itu jadi dibeli Freeport untuk membangun smelter, maka Pemda Gresik memperoleh pendapatan besar. Salah satunya, dari sektor pajak BPHTB. Cukup besar pendapatan yang akan kita terima, kisaran Rp 200 miliar," ungkap Ketua DPD PAN Kabupaten Gresik ini.
Senada dikatakan oleh Ketua DPRD Gresik, Much Abdul Qodir. Menurutnya, pembangunan Smelter Freeport yang di kawasan JIIPE merupakan salah satu objek yang tengah digarap oleh pemerintah daerah untuk mendongkrak PAD.
Simak berita selengkapnya ...