Pupuk Bersubsidi Langka, Banyak Petani Pasuruan Alih Fungsikan Lahan ke Kavlingan
Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: Supardi
Jumat, 03 Juni 2022 13:35 WIB
PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Dalam tiga tahun terakhir, petani Pasuruan sulit untuk mendapatkan pupuk bersubsidi. Kalau pun dapat, harganya mahal dan pembeliannya harus satu paket dengan pupuk non-subsidi. Akibatnya, banyak petani yang enggan menanam padi dan menjual lahannya menjadi tanah kavlingan.
Kondisi itu diakui H. M. Suryono Pane, seorang petani yang memiliki puluhan hektare lahan sawah di Kecamatan Beji dan Pandaan Kabupaten Pasuruan. Dalam tiga tahun belakangan, dirinya mengaku mengalami gagal panen akibat kelangkaan pupuk urea bersubsidi.
BACA JUGA:
Sebelum Meninggal, Ki Panji Sempat Doakan Mas Dion Bupati Pasuruan 2024
Minta Jaminan Kepastian Usaha, Pengusaha Tempat Hiburan di Pasuruan Audiensi dengan Dewan
Polisi Bongkar Home Industry Narkoba di Jawa Timur
Wadul LSM, Pengusaha Warkop dan Karaoke Desak Pemkab Pasuruan Bentuk Perda Tempat Hiburan
Suryono Pane, warga Gununggangsir, Beji, ini memiliki lahan sawah pertanian (jalur hijau) sekira 20 hektare di Kecamatan Beji dan 14 hektare di Kecamatan Pandaan. Namun sejak tahun 2020 sampai sekarang, lahan sawah itu dibiarkan kosong.
"Jika saya tanami padi selalu merugi. Hasil produksi padi tidak seimbang dengan modal yang dikeluarkan. Selain pekerja ongkos mahal, pupuk urea bersubsidi di Kabupaten Pasuruan mengalami kelangkaan. Pupuk di Pasuruan sulit didapat. Saya beli pupuk di Trawas, Mojokerto. Harganya mahal," kata Suryono Pane.
Simak berita selengkapnya ...