Dewan Sumenep Himbau Disperta Perketat Pengawasan Pupuk Bagi Petani Tembakau | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Dewan Sumenep Himbau Disperta Perketat Pengawasan Pupuk Bagi Petani Tembakau

Editor: Revol
Wartawan: Faisal
Senin, 20 April 2015 16:43 WIB

Salah satu warga Kecamatan lenteng sedang menanam padi yang kedua kalinya. Mereka enggan menanam tembakau karena harga tembakau sejak beberapa tahun terakhir anjlok. (Faisal/BANGSAONLINE)

SUMENEP BANGSAONLINE.com - Mendekati masa tanam tembakau tahun 2015, sejumlah kalangan mulai ketar ketir, termasuk anggota DPRD setempat. Pasalnya, pada musim kali ini dikhawatirkan peristiwa kelangkaan pupuk bersubsidi akan terjadi kembali sehingga menyebabkan petani tembakau gagal panen.

Wakil Ketua Komisi II DPRD Sumenep Juhari mengatakan, dirinya tidak menginginkan peristiwa kelangkaan pupuk bersubsidi tahun 2014 lalu, terulang kembali pada musim tanam tembakau tahun 2015.

"Kalau stok dan kuota kami yakin pas, atau sesuai kebutuhan petani. Tapi yang menyebabkan kelangkaan karena ada oknum nakal. Makanya, kami harap Disperta (Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan) meningkatkan pengawasan," katanya.

Kabupaten Sumenep merupakan salah satu penghasil tembakau terbesar diantara empat Kabupaten di Pulau Madura. Hanya saja meskipun Kabupaten Sumenep terdiri dari 27 Kecamatan, yang bisa memproduksi tembakau pada musim tanam tahun 2015 hanya sebanyak 17 Kecamatan.

Tujuh belas Kecamatan tersebut diantaranya, Kecamatan Pragaan, Ambunten, Kota Sumenep, Batuan, Gapura, Dasuk, Batang-Batang, Dungkek, Pasongsongan, Guluk-Guluk, Lenteng, Ganding, Saronggi, Bluto, Manding, Batu Putih dan Kecamatan Rubaru.

Sementara untuk kebutuhan pupuk dalam musim tanan tembakau kali ini mencapai 9.851.850 ton. Rinciannya, Pupuk ZA membutuhkan pupuk sebanyak 4.378.600 ton dengan dosis pemakain sebanyak 200 Kg setiap hektarnya. Untuk Pupuk jenis SP 36 membutuhkan sebanyak 3.283.950 ton dengan dosis pemakaian 150 Kg perhektarnya dan kebutuhan Pupuk jenis ZK sebanyak 2.189.300 ton dengan dosis pemakaian perhektarnya sebanyak 100 Kg.

"Jadi, memperketat pengawsan pendistribusiannya sangat penting dilakukan mulai dari awal pendistribusian (Kios Resmi) hingga titik akhir pendiatribusian (Kelompok Tani). Kami sangat tidak menginginkan ada pendistribusian lintas sektoral seperti yang terjadi pada awal tahun kemarin. Karena sesuai peraturan, itu tidak diperbolehkan," terangnya.

Politisi PPP itu mengatakan, dirinya selaku wakil rakyat mengaku juga akan melakukan pengawasan. Bahkan jika ditemukan pelanggaran peraturan, dirinya mengaku tidak akan segan untuk merekomendasikan sampai ke jalur hukum. "Kami tidak main-main dalam mengawal persoalan ini. Karena ini menyangkut produktifitas dan kualitas tembakau Sumenep. Kami tidak ingin petani selalu menjadi korban," tegasnya.

Sementara dari ploting area tahun 2015 mengalami peningkatan yakni mencapai 21.893 hektar dengan target produksi 13.136 ton, kenaikan tersebut setara 3,80 persen dari musim tanam tahun 2014 yang hanya 21.093 hektar.

Bertambahnya ploting area itu juga mengakibatkan meningkatnya kebutuhan bibit. Kebutuhan bibit musim tanam kali ini mencapai 547.325.000 batang dengan luas areal 21.893 hektar. Sementara pada tahun 2014 kebutuhan bibit hanya sebanyak 464.046.000 batang dengan luas areal 21.093 hektar dan target produksi sebanyak 12.656 ton tembakau rajangan atau tembakau kering.

"Ini semua sudah disesuaikan dengan kebutuhan petani yang tertuang dalam surat edaran Bupati Sumenep (A. Busyro Karim) nomor 525/333/435.115/2015 per 31 Maret 2015 lalu," kata Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Sumenep, Herman Poernomo.

Menurut mantan Kepala BPPT Sumenep itu, untuk mendongkrak agar petani tidak selalu mengalami kerugian yang disebabkan harga dikalangan petani tidak setabil, dirinya dalam waktu dekat akan melakukan koordinasi dengan sejumlah perusahaan atau gudang yang akan membeli tembakau tahun ini.

Sedangkan gudang yang membeli tembakau berdasarkan pembelian tahun 2014 lalu, di Sumenep hanya ada tiga gudang. Yakni Gudang tembakau Gudang Garam cabang Guluk-Guluk dengan target pembelian sebanyak 16.000 ton, Gudang Garam cabang Patean dengan serapan tembakau petani sebanyak 16.000 ton dan gudang tembakau Wismilak dengan target serapan sebangak 14.000 ton.

"Mulai saat ini kami sudah memulai kontak-kontak dengan sejumlah gudang, utamanya soal harga. Tapi hingga saat ini masih belum ada kejelasan, baik terkait target pembelian ataukah ketiga gudang itu akan membeli lagi atau tidak pada tahun ini," terangnya.

Sementara itu, Kepala Disperta Sumenep Bambang Heriyanto mengatakan, ketersedian pupuk pada masa tanam tembakau kali ini dipastikan mencukupi. Bahkan, dirinya meyakini tidak akan terjadi kelangkaan seperti yang terjadi pada akhir tahun 2014 lalu.

Untuk pengawasan pendistribusian, pihaknya memastikan akan dilakukan semaksimal mungkin. Sebab, pengawasan pendistribusian pupuk tidak hanya dilakukan oleh Disperta, melainkan juga dilakukan oleh KP3 (Komisi Pengawas Pendisribusian, Pupuk dan Pestisida). "Tim ini melibatkan semua penegak hukum, mulai pihak kepolisian, koramil dan juga kejaksaan negeri (Kejari)," katanya.

Menurutnya, jika memang ditemukan adanya penyimpangan dalam pendistribusian barang dalam pengawasan itu, dirinya mengharapkan agar segera dilaporkan. Sehingga, bisa segera ditindak lanjuti. "Kalau memang ada kejanggalan, pasti ditindaklanjuti. Karena itu bisa mengarah kepada pelanggaran hukum. Apalagi punya tim khusus, pasti akan kami tindak tegas," pungkasnya.

Grafis.........

Ploting Area Tembakau Tahun 2015 Diatas 100 Ha

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

 Tag:   pertanian

Berita Terkait

Bangsaonline Video