Lailatul Ijtimak ke-5, Kiai Asep Beri Beasiswa S1, S2, S3 di 34 Provinsi, 514 Kota dan Kabupaten | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Lailatul Ijtimak ke-5, Kiai Asep Beri Beasiswa S1, S2, S3 di 34 Provinsi, 514 Kota dan Kabupaten

Editor: MMA
Senin, 20 Juni 2022 12:02 WIB

Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA saat memimpin Istifghatsah dalam acara Lailatul Ijtimak di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Jalan Siwalankerto Utara Surabaya, Ahad (19/6/2022) malam. Foto: mma/bangsaonline.com

Acara Lailatul Ijtimak itu diawali yang dipimpin langsung Kiai Asep. Kemudian pengajian Aswaja yang disampaikan Dr KH Abdul Hamid Pujiono dari Jember.

Menurut Kiai Asep, acara Lailatul Ijtimak itu untuk NU. "Agar mudawamah dan berkembang," kata Kiai Asep sembari mengatakan bukan hanya berkembang dalam kerangka tapi dalam isi atau substansi yang berupa keikhlasan.

Kiai Asep mengungkap awal para kiai mendirikan NU. "Saat itu Abah saya (KH Abdul Chalim, Red) yang menulis surat untuk undangan Komite Hijaz. Konsepnya dari Kiai Abdul Wahab yang ditulis bersama dengan Abah saya," kata Kiai Asep.

Saat menulis surat itulah, tutur Kiai Asep, Kiai Abdul Chalim memberi masukan kepada Kiai Abdul Wahab Hasbullah."Apa tidak ada tujuan kemerdekaan dalam undangan itu.  Lalu dijawab oleh Kiai Wahab, tentu itu yang paling utama," kata Kiai Asep. 

Menurut Kiai Asep, semua proses yang dilakukan Kiai Abdul Wahab Hasbullah dan Kiai Abdul Chalim itu dalam bimbingan dan pantauan Hadratussyaikh KHM Hasyim Asy'ari.

Jadi, tutur Kiai Asep, NU didirikan untuk Aswaja dan juga untuk tujuan kemerdekaan RI saat itu. "Ini yang dibawa kemana-mana oleh Pergunu," kata Kiai Asep.

Karena itu Kiai Asep berharap dalam Pilpres 2024 nanti Allah SWT mengirimkan seorang presiden, terutama kader NU tulen, yang bisa menjalankan amanat Komite Hijaz yaitu: Indonesia yang maju, adil dan makmur.

Dalam acara itu Kiai Asep juga memberikan pengajian Kitab Al Hikam karya Syaikh Ibnu Athaillah As-Sakandari. 

Lalu disusul pengumuman Warta Pergunu yang disampaikan Akhmad Zuhri, salah satu Sekretaris PP Pergunu. Dosen UIN Sunan Kalijaga itu mengumumkan beberapa agenda Pergunu. Dintaranya agenda Kiai Asep sebagai ketua umum PP Pergunu ke Jakarta dan karya M Mas'ud Adnan berjudul Kiai Miliarder Tapi Dermawan di Sulawesi.

Acara itu ditutup dengan doa yang dipimpin langsung secara bergantian oleh KH Muhammad Roziqi (ketua Baznas dan DMI Jawa Timur), KH Sujak (kepala Dewan Pengelola Masjid Nasional Al Akbar), KH Abdul Rohim Zulqornain (penceramah), KH Muchlis Muhsin (pengasuh PP Anwar Bangkalan), Habib Salim (mantan wakil bupati Probolinggo) dan Kiai Nashid serta Kiai Sholeh dari Madura. (mma) 

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video