Jelang Iduladha, Pemkab Lamongan Jamin Kesehatan Hewan Kurban dari PMK
Editor: Rohman
Wartawan: Nur Qomar Hadi
Kamis, 23 Juni 2022 19:49 WIB
LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Pemkab Lamongan terus memerhatikan perkembangan penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayahnya, apalagi menjelang Hari Raya Iduladha 1443 H. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Lamongan, Moh Wahyudi, mengatakan bahwa per tanggal 22 Juni telah ada 1.827 ekor sapi yang masih terjangkit PMK dan tersebar di 23 kecamatan, sedangkan untuk kambing saat ini ada 7 ekor yang di 5 kecamatan.
Masyarakat diminta untuk tidak khawatir soal kesehatan hewan kurban di Kota Soto, lantaran ternak yang diperjualbelikan harus memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) atau Surat Veteriner. Kendati demikian, Wahyudi menegaskan hal tersebut perlu dilakukan agar tidak dijadikan kendala bagi para peternak, karena merupakan upaya pemerintah untuk mengantisipasi penyebaran PMK agar tidak meluas.
BACA JUGA:
Pimpin Penerimaan Vaksin PMK dan LSD, Pj Gubernur Jatim: Upaya Strategis Kendalikan Penyakit Ternak
Pemuda di Lamongan Tewas Diracun usai Tagih Janji ke Temannya
3 Warga Lamongan Jadi Korban Penganiayaan Perguruan Silat saat Konvoi
Pembangunan Konstruksi Stadion Surajaya Lamongan Berstandar FIFA Dimulai
"Untuk hewan ternak yang akan disembelih di masjid atau di RPH (rumah potong hewan), harus memiliki SKKH atau Surat Veteriner. Sehingga sebelum disembelih sudah dipastikan sehat, jadi bagi peternak yang akan menjual belikan hewan ternaknya, kami telah menyiapkan SKKH atau Surat Veteriner,” ujarnya.
Ia menuturkan, penjualan hewan kurban dapat dilakukan di kandang peternak guna mencegah meluasnya PMK di Lamongan. Sebab, sejumlah pasar hewan dan lapak-lapak dadakan di Kota Soto tahun ini dilarang, Disnakeswan Lamongan tidak segan-segan menindak penjual kurban yang nekat berada di pinggir jalan.
"Kita juga di-backup Polres Lamongan dan jajarannya hingga polsek. Serta Babinsa di Koramil setempat. Lapak tersebut (penjual hewan kurban di pinggir jalan) akan ditutup dan sapinya akan dikembalikan ke kandangnya masing-masing. Agar tidak terjadi penyebaran yang meluas," tuturnya.
Simak berita selengkapnya ...