Bupati Mojokerto Launching Vaksin PMK di KUD Agribisnis Dana Mulya
Editor: Rohman
Wartawan: Nina Puji Rahayu
Minggu, 26 Juni 2022 16:39 WIB
"Karena pengaruh terhadap susunya luar biasa. Sapi perah berkoloni dalam jumlah besar. Karena episentrumnya di sini (Pacet). Sapi yang divaksin adalah sapi yang sehat dan tidak pernah terkena PMK. Sebab yang sudah pernah sakit maka dia punya kekebalan tubuh. Karenanya dia bukan prioritas awal," tuturnya.
"Selama belum vaksin, pembatasan akan dilakukan, juga edukasi kepada pemiliknya. Penularannya yang kontak dengan sapi ini yang harus sering didisinfeksi. Untuk sapi yang bunting itu boleh divaksinasi. Tingkat morbiditas tinggi mio karditis infeksi pada otot jantungnya. Jadi kematiannya karena jantungnya yang tidak bekerja karena ada radang di otot jantung Juga yang bunting virusnya bisa masuk ke janinnya," imbuhnya.
Mengingat keterbatasan vaksin, sapi yang akan dikurbankan tidak perlu divaksin, prioritas yang masa hidupnya lama. Menurut Ikfina, vaksin PMK sia-sia jika diberikan ke ternak yang sebentar lagi disembelih untuk Iduladha lantaran dosis berikutnya bakal diberikan saat itu.
Dalam launching vaksin tersebut, Bupati Mojokerto menyuntikkan vaksin ke sejumlah sapi perah di peternakan KUD Dana Mulya. Setelah memvaksin, Ikfina yang didampingi Nurul Istiqomah selaku kepala dinas peternakan dan perikanan setempat menanyakan harga sapi untuk rencana kurban mendatang, di mana harga berada di sekitar Rp21 juta untuk sapi perah yang kurang produktif.
Nurul mengungkapkan, pihaknya sudah mengambil langkah untuk mengatasi PMK karena Kabupaten Mojokerto bersama daerah lainnya (Gresik, Sidoarjo, dan Lamongan), telah ditetapkan Kementerian Pertanian sebagai daerah wabah PMK, per 9 Mei 2022 lalu. Bupati menginstruksikan pengendalian dan penanganan dilakukan baik secara edukatif, kuratif, preventif, dan koordinatif maupun penetapan melibatkan kebijakan dengan melibatkan seluruh jajaran.
"Ada sejumlah langkah kita tempuh diantaranya adalah mengadakan pengobatan ternak tertular sebanyak 4.500 ekor. Kita juga mengedukasi peternak agar tidak panik dan melakukan pemeriksaan ternak yang akan dipotong di Rumah Potong Hewan (RPH)," urai Nurul
"Sejak mewabah beberapa waktu lalu, penyakit ini telah menginfeksi 4.013 kasus dan telah menyebar ke 191 desa di 18 kecamatan. Angka kesembuhan dinilai sangat baik yakni mencapai 63,48 persen atau 2.563 ekor. Angka kematian juga terbilang kecil yakni 0.65 persen. Angka infeksi harian mencapai 84 kasus," kata Nurul.
Acara pelepasan paket vaksin bagi 2.300 sapi perah dan 7.000 sapi potong itu dihadiri jajaran Forkompimda Kabupaten Mojokerto dan sekretaris daerah setempat, Teguh Gunarko. (nin/mar/ADV)