Guru Besar Ini Dua Minggu Makan Mie Instan, Demi Uang Rp 100 Juta untuk Beli Peralatan Penelitian | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Guru Besar Ini Dua Minggu Makan Mie Instan, Demi Uang Rp 100 Juta untuk Beli Peralatan Penelitian

Editor: MMA
Sabtu, 16 Juli 2022 08:17 WIB

Dahlan Iskan

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Prof. Dr. Chairul Anwar Nidom bukan saja punya komitmen kuat terhadap pengembangan . Tapi juga mandiri dan tidak manja. Ia juga berani mufaraqah ketika tidak cocok dengan rektor Unair yang dulu.

Tapi benarkah ia hanya makan ketika mengajar di Jepang?

Nah, silakan simak tulisan wartawan kawakan, Dahlan Iskan, di HARIAN BANGSA pagi ini, Sabtu 16 Juli 2022. Atau di BANGSAONLINE di bawah ini. Selamat mengikuti: (PENGANTAR REDAKSI BANGSAONLINE)

ADA seorang peneliti yang tidak mau ikut "gugat-menggugat". Ia selalu mengikuti Disway. Termasuk edisi Mikra Gugat Kamis lalu.

Ia juga tidak mau hanya berwacana. Setelah merasa ''tidak dipakai'' ia pilih langsung berbuat sendiri: mendirikan lembaga sendiri. Mandiri. Tidak terikat lembaga apa pun: Prof. Dr. Chairul Anwar Nidom.

Nama lembaga yang ia dirikan: Profesor Nidom Foundation (PNF). Lokasinya di kampung halamannya, Surabaya.

"Alhamdulillah sekarang sudah berumur lima tahun," ujar .

Peneliti muda banyak bergabung di PNF. Kini staf penelitinya sudah 19 orang. Ada yang sudah S2 dan S3. Sudah pula mampu bekerja sama dengan luar negeri: Swiss, Jepang, dan Amerika Serikat.

"Memang belum banyak yang kami hasilkan, tapi Insya Allah dengan semangat peneliti milenial akan bisa maju," ujar . Salah satu peneliti di PNF akhir bulan ini ujian terbuka S3.

Hasil nya mengejutkan: Virus Covid bisa hidup dalam ikan zebra.

Ups... Itu penemuan yang sangat penting. Baru. Orisinal.

Ikan zebra adalah ikan air tawar yang suka dipelihara di akuarium. Biasa juga disebut ikan Zebra Danio. Itu ikan Asia Selatan atau ikan tropis. Masih bisa hidup di iklim subtropis.

Tapi, apa guna seperti itu? Bergunakah bagi masyarakat?

"Sangat penting. Kita bisa menyiapkan seed vaksin Covid 19 melalui pengembangan ikan zebra," ujar . "Lembaga kami akan mengembangkannya," tegasnya.

Penemuan ini lebih relevan lagi untuk Indonesia. "Ini akan menjadi vaksin yang paling halal. Dari ikan air tawar," ujar .

adalah dokter hewan lulusan Universitas Airlangga Surabaya. Doktornya di Tokyo dan Airlangga. Guru besarnya juga di Airlangga. Ia juga dosen di situ. Awalnya. Lalu terjadilah ketidakcocokan antara rektor Unair di masa nan lalu dengan Nidom.

Nidom pun mufaraqah.

Nama Nidom berkibar di masa wabah flu burung. Disertasi doktornya memang tentang flu burung. Ia adalah doktor pertama di bidang itu.

Mengapa dipilih ikan zebra?

"Sudah ada literatur penggunaan ikan zebra sebagai kelinci ," ujar Nidom. Yakni di Swiss. Di bidang pengobatan kanker.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video