DPRD Surabaya Desak Pemkot Surabaya Batalkan Penutupan TRS | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

DPRD Surabaya Desak Pemkot Surabaya Batalkan Penutupan TRS

Editor: Dur/Revol
Wartawan: Maulana
Jumat, 24 April 2015 23:16 WIB

Taman Remaja Surabaya

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Rencana yang akan menutup keberadaan Taman Remaja Surabaya (TRS) dianggap sebagai langkah teledor karena tidak mempertimbangkan aspek sosial, dan hanya berorientasi keuntungan.

Atas rencana tersebut, DPRD Surabaya menetang langkah penutupan, karena TRS telah menjadi salah satu ikon Kota Surabaya bagi masyarakat kelas menengah ke bawah.

SH Junaedi Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya mengatakan, langkah penutupan TRS harus dilakukan kajian yang mendalam karena sangat berlawanan dengan semangat mengurangi pengangguran di wilayah kota Surabaya.

“Dibidang Kesra, tentu sudut pandang kami adalah dampaknya terhadap kepentingan masyarakat kebanyakan, tentu bukan segelintir orang, utamanya bagaimana dengan semangat pemkot soal mengurangi pengangguran, apalagi dampak rencana penutupan ini akan mengorbankan 110 karyawannya,” tegasnya, kemarin (24/4).

Junaedi juga berpendapat bahwa vonis pailit yang dijadikan alasan Pemkot untuk menutup TRS adalah sepihak, karena yang bisa menentukan hanya pihak Pengadilan, apalagi hasil laporan terakhir rapat pemegang saham PT Star sebagai pengelola masih mendapat deviden yang cukup besar, yakni 1,8 miliar rupiah.

“Jangan vonis pailit itu hanya sepihak dari pemkot, dan setau saya vonis pailit itu hanya oleh pengadilan, karena hasil rapat pemegang saham di laporkan bahwa PT Star melaporkan jika tahun ini bisa mendapatkan deviden dari TRS senilai 1,8 miliar rupiah, ini kan jadi simpang siur, siapa yang benar, agar obyektif maka dipakai saja tim audit independent,” tandasnya.

Junaedi menyatakan tidak sepakat lokasi TRS ditutup. Menurutnya, akan lebih baik dipindahkan atau diberikan alternatif lain. Seharusnya, kata dia, pemkot tidak berfikir profit oriented terhadap TRS, karena tempat rekreasi murah tersebut telah menjadi ikon Kota Surabaya dan berfungsi sebagai tempat pendidikan anak.

“Siapapun pasti akan berfikir, ada motivasi apa pemkot Surabaya menutup TRS, jangan-jangan merupakan salah satu upaya untuk menggiring masyarakat ke tempat rekreasi lain yang sejenis seperti Suroboyo Carnival yang harga tiketnya lebih mahal, kalau benar, artinya kebijakan ini bernuansa membela kepentingan pengusaha, bukan memikirkan kepentingan masyarakat,” cetusnya.

Hal senada juga dikatakan Baktiono anggota Komisi B yang membidangi perekonomian, bahwa keberadaan taman rekreasi Surabaya (TRS) telah menjadi rekreasi rujukan masyarakat kelas bawah, karena harga tiketnya terjangkau sementara fasilitasnya komplit.

“TRS itu kan tidak merugikan pemerintah kota, lantas apa tujuan penutupan itu, padahal sudah tau jika lokasi ini telah menjadikan rujukan masyarakat yang tidak mampu berrekreasi, karena harga tiketnya terjangkau dan fasilitas hiburannya komplit, terutama bagi anak-anak TK,” ucapnya.

''Kami juga tau jika lokasinya memang sangat strategis dan NJOP-nya tinggi, jangan hanya melihat keuntungan semata, padahal seharusnya pemkot lebih melihat kepada aspek sosialnya, kalau memang dianggap kurang baik, ya pemkot berkewajiban untuk mensuport sekaligus membina agar menjadi baik, bukan malah ditutup," imbuhnya.

Tidak hanya itu, Baktiono juga mulai mencurigai bahwa penutupan TRS dilatarbelakangi pesanan salah satu investor yang dianggap lebih bisa memberikan keuntungan bagi di level atas.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video