Ciptakan 4.125 Lapangan Kerja, Eko-Tren Jatim Raih Top 45 KIPP 2022 dari Kemenpan RB
Editor: Rohman
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Kamis, 28 Juli 2022 21:14 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemprov Jatim melalui inovasi Pengembangan Ekonomi Masyarakat Berbasis Pesantren (Eko-Tren) mewujudkan 4.125 lapangan kerja dan menurunkan jumlah penduduk miskin pada maret 2021 sebesar 13.240 orang.
Terobosan yang dikembangkan Dinas Koperasi dan UKM Jatim itu berhasil masuk dalam Top 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tahun 2022 Kategori Umum yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).
BACA JUGA:
Jokowi Dikabarkan Batal Hadir Peringatan Otoda XXVIII di Surabaya
Raih SPM Awards 2024, Adhy Karyono: Jadi Motivasi dan Cambuk bagi Pemprov Jatim
Khofifah Ajak GP Ansor dan Banom NU Lainnya Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045
Hadiri Rakornas PB 2024, Adhy Karyono: Indeks Risiko Bencana di Jawa Timur Terus Turun
Gubernur Khofifah menyebut, ini bukti pesantren berdaya saing dan telah berkontribusi pada perekonomian daerah. Menurut dia, Pemprov Jatim berupaya mendorong perekonomian inklusif dengan pendekatan pemberdayaan santri, alumni, dan masyarakat di lingkungan pesantren melalui Eko-Tren.
"Alhamdulillah, Jawa Timur ini gudangnya pesantren. Capaian Top KIPP ini menjadi bukti bahwa pesantren bukan hanya sebagai penguat dalam pendidikan dan agama, namun juga penggerak kemandirian ekonomi untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran di masyarakat," ujarnya di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (28/7/2022).
Inovasi itu dinilai telah memenuhi aspek penilaian yang meliputi ringkasan 5 persen, ide inovatif 20 persen, signifikansi 25 persen, kontribusi terhadap capaian TPB 5 persen, adaptabilitas 20 persen, keberlanjutan 20 persen, serta kolaborasi pemangku kepentingan.
Sejak dikembangkan, kata Khofifah, Eko-Tren berhasil mendongkrak peningkatan omzet usaha pesantren dari Rp1,056 triliun menjadi Rp4,798 triliun, serta peningkatan aset yang semula Rp796 miliar menjadi Rp3,92 triliun. Bahkan, kontribusi kepada pesantren juga meningkat 30-75 persen dari kebutuhan operasional pondok pesantren.
Keberhasilan Eko-Tren telah direplikasi oleh 8 kabupaten/kota di Jatim, yakni Kota Madiun, Kabupaten Probolinggo, Mojokerto, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Magetan, Kabupaten Jombang, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Blitar. Selain itu, Eko-Tren juga telah dikembangkan oleh Provinsi Kalimantan Selatan.
Simak berita selengkapnya ...