Kiai-Kiai Minta Rais Am dan Gus Mus Bersikap Atas Pernyataan Gus Yahya Tak Pecat Mardani
Editor: tim
Senin, 01 Agustus 2022 12:38 WIB
JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Rais Am Syuriah PBNU KH Miftachul Akhyar kini menjadi sorotan sekaligus tumpuan harapan para kiai dan warga NU. Kini banyak sekali kiai NU, pengasuh pesantren, guru besar NU, akademisi NU, dan kader NU minta Kiai Mif – panggilan Kiai Miftachul Akhyar – segera menentukan sikap atas status Mardani Maming sebagai Bendahara Umum PBNU yang kini menjadi tersangka korupsi dan bahkan ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Desakan para kiai pengsuh pesantren, guru besar NU, dan kader NU itu disampaikan menyusul pernyataan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) yang mengaku tak memecat Mardani Maming dari Bendahara Umum PBNU, meski kini yang bersangkutan menjadi tersangka kasus korupsi dan ditahan KPK.
BACA JUGA:
Doa Nyoblos di TPS Mohon Pemimpin Penuh Kasih, Tidak Dzalim, Inilah Ijazah dari Gus Mus
Tak Larut Dukung-Mendukung, Gus Mus Dimintai Fatwa Pilih Siapa: Istafti Qalbak, Tanya pada Nuranimu
Gus Mus: Tugas NU Bukan untuk Menangkan Capres
Ironi Kaum Beragama, Menikmati Puisi Gus Mus
“Jangan kotori PBNU dan keluarga NU seluruh Nusantara dengan seorang Mardani Maming. Mohon Rais Am segera bersidang untuk bersihkan PBNU. Mohon pribadi seperti MARDANI MAMING tidak ada di JAJARAN PBNU. Wassalam, ” tulis Prof Hasyim Aidid, ulama dan guru besar UIN Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan.
(Mardani Maming. Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay/Sindonews.com)
Pernyataan Prof Dr Hasyim Aidid itu beredar luas.
Kiai lain juga berkomentar. “Apa PBNU sudah menjadi milik pribadi Ketum? Dimana fungsi pengurus yang lain terutama Rais Am?,” tanya seorang kiai dalam grup WhastApp (WA) yang anggotanya terdiri dari para pengasuh pesantren, guru besar NU, akademisi dari berbagai perguruan tinggi dan kader muda NU, baik struktural maupun kultural.
Bahkan ada kiai yang mengucapkan istighfar. Astaghfirullah. “Apakah Maming demikian pentingnya bagi NU,” kata kiai yang lain sembari mengatakan bahwa mempertahankan Mardani Maming sangat merusak martabat NU.
“Saatnya sesepuh turun gunung, Dimana Gus Mus,” tulisnya kemudian.
Simak berita selengkapnya ...