Kiai-Kiai Pekik Merdeka, Inilah Referensi Agama soal Cinta Tanah Air dan Nasionalisme | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Kiai-Kiai Pekik Merdeka, Inilah Referensi Agama soal Cinta Tanah Air dan Nasionalisme

Editor: M Mas'ud Adnan
Rabu, 17 Agustus 2022 20:38 WIB

Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim (paling kanan), MA, Dr KH Mujib Qulyubi (pegang mik), Dr KH Abdul Hamid Pujiono (nomor dua dari kanan), dan kiai lain. Foto: MMA/ BANGSAONLINE

SURABAYA, BANSAONLINE.com – Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A., mengundang ratusan kiai dan nyai ke kediaman Ning Ima, istri Gus Muhib, salah seorang putrinya, di Jalan Siwalankerto Utara Surabaya, Selasa (16/8/2022) malam.

Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Mojokerto Jawa Timur itu menggelar Malam Tasyakuran 17 Agustus dan Lailatul Ijtima’ yang isinya , doa bersama, dan mengaji Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja).

Khusus acara Lailatul Ijtima’, menggelar secara rutin tiap pertengahan bulan. Isinya , ngaji Aswaja, dan Kitab Al Hikam karya Hujjatul Islam Imam Abu Hamid Muhammad Bin Muhammad Al Ghazali.

Ratusan kiai itu duduk lesehan di lantai 2 di rumah yang terletak di ujung gang yang masih kawasan PP Amanatul Ummah.

“Ini bentuk kecintaan kita kepada bangsa Indonesia,” tegas .

Acara itu diawali menyanyikan Lagu Indonesia Raya, disusul Yalal Waton, dan Mars Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu).

menegaskan bahwa apa yang ia lakukan adalah untuk Izzul Islam walmuslimin dan Bangsa Indonesia.

"Untuk keberhasilan cita-cita luhur kemerdekaan," tegas Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu.  

Dalam acara itu menyinggung tentang pendidikan. Menurut dia, pada era kemerdekaan ini masih banyak asesor yang masih berpikir parsial, hanya mementingkan kelompoknya. 

Ia mencontohkan Kasus Institut KH Abdul Chalim (IKHAC) Pacet Mojokerto yang didirikannya. Menurut dia, kalau asesor itu berasal dari kelompok no NU, mereka cenderung merendahkan nilai akreditasi yang diajukan. 

"Yang seharusnya diberi nilai A tapi diberi nilai C," tegasnya.

Karena itu, tak mau pakai akreditasi nasional. "Satu bulan lagi Institut Kiai Abdul Chalim akan jadi universitas. Saya pakai akreditasi internasional. Institut Kiai Abdul Chalim akan menjadi universitas internasional," tegas kiai yang bukunya berjudul Kiai Miliarder Tapi Dermawan kini viral.   

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video