Dianggap Tak Transparan Tangani Kasus Sambo, Demokrat Desak Kapolri Dicopot, Apa Kata PDIP
Editor: Tim
Senin, 22 Agustus 2022 13:52 WIB
JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Tragedi pembunuhan Brigadir Joshua yang diduga dilakukan Irjen Ferdy Sambo berbuntut panjang. Benny K Harman, anggota Komisi III DPR dari Fraksi Demokrat, mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo diberhentikan atau atau dicopot. Alasannya, polisi tidak obyektif dan tidak transparan dalam menangani kasus tersebut.
"Jadi publik dibohongi oleh polisi, maka mestinya Kapolri diberhentikan, sementara diambil alih oleh Menko Polhukam, untuk menangani kasus ini supaya objektif dan transparan," tegas Benny K Harman, dikutip detik.com, dalam rapat bersama Komisi III DPR RI dengan Kompolnas, LPSK, hingga Komnas HAM di Komisi III DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/8/2022).
BACA JUGA:
PDIP Jombang Buka Pendaftaran Peserta Cabup dan Cawabup Pilkada 2024
Nila, Caleg Terpilih DPR RI dari PDIP Bantu 2 Nenek Korban Kebakaran
DPC PDIP Kabupaten Kediri Bagikan Bingkisan ke Pengurus PAC dan Ranting
Usung Gus Yani-Bu Min Lagi di Pilkada Gresik 2024, PDIP Jajaki Koalisi dengan PPP dan Demokrat
Rapat dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni.
Benny semula meminta agar nama jenderal yang mengancam mundur jika Sambo tidak menjadi tersangka dibuka ke publik. Setelah itu, Benny juga berbicara mengenai keterangan polisi mengenai kasus Brigadir J yang tidak dipercaya publik.
"Sudah betul Pak Mahfud ada tersangka baru yang penting siapa, kan gitu, Pak, kita nggak percaya polisi, polisi kasih keterangan kepada kita publik, publik kita ditipu kita ini kan, kita dibohongin. Sebab, kita ini hanya baca lewat medsos Pak dan keterangan resmi dari Mabes, kita tanggapi ternyata salah," ujar Benny.
Simak berita selengkapnya ...