Lima Pilar Kamtibmas Malang Raya Deklarasi Lawan Radikalisme
Kamis, 30 April 2015 00:59 WIB
MALANG, BANGSAONLINE.com - Lima pilar Malang Raya TNI, Polri, Pemda, Akademisi, serta tokoh lintas agama, kemarin (29/4) menggelar deklarasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Deklarasi dilakukan di lantai 5 gedung rektorat Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang.
Para deklarator menyatakan perang terhadap paham radikalisme yang akan masuk Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu). Deklarasi untuk menjaga kondusufitas Malang Raya agar tetap aman dari serbuan paham radikal.
BACA JUGA:
Ghibah Politik Ramadhan: Menyoal PBNU tentang Politik Dinasti dan Misi Gus Dur
Cegah Ajaran Radikalisme Melalui Medsos, Polresta Sidoarjo Perkuat Barisan Netizen
MUI Pasuruan Keberatan dengan Usulan BNPT yang akan Awasi Masjid untuk Cegah Radikalisme
Cegah Radikalisme, BNPT dan FKPT Jatim Gelar Kenduri Desa Damai
Deklarasi dihadiri Wawali Kota Malang Drs.H Sutiaji, Kapolres Malang Kota AKBP Singgamata, Kapolres Batu AKBP Decky Hendrasono. Selain itu juga Dandim 0833 Kota Malang Letkol Arya Yudha S, ketua FKUB Malang H.Sudjoko Santoso, Rektor UB Malang Prof.Dr.M Bisri, Purek II UM Prof.Dr.Wahyudi,ME, Rektor UIN Maliki Malang Prof.Dr.H Mudjia Raharjo, mantan rektor UIN Maliki Malang Prof.Dr.H Imam Suprayugo, Kapolsek se Kota Malang, Danramil, serta Kepala Kesbangpol Kota Malang Ir.Bambang Suharijadi, dan tokoh agama dan akademisi lainnya.
Berbagai bentuk kejahatan menjadi pembahasan serius mulai Curanmor, begal, asusila (pemerkosaan), kejahatan kampus (perjokian) serta adanya agama baru bernama Baha’i. Selain organisasi mahasiswa, juga tidak lepas dari sorotan yakni seperti HTI, PUI serta FPI.
“Ormas garis keras seperti itu jangan dimunculkan di wilayah Malang Raya. Cukup hanya dua organisasi keagamaan yang bisa berkembang diwilayah tercinta Aremania ini yakni NU dan Muhammadiyah saja,” tandas Djoko panggilan H.Sudjoko Santoso Ketua FKUB Malang.
Simak berita selengkapnya ...