Rencana Nikah Saya Batal Karena Hitungan Weton Orang Tua | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Rencana Nikah Saya Batal Karena Hitungan Weton Orang Tua

Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: .
Sabtu, 03 September 2022 10:02 WIB

Dr. KH Imam Ghazali Said

Begitu juga percaya dengan nasib buruk karena sesuatu hal seperti, , panjang pendeknya nama, hari lahir, dan hitungan-hitungan jawa itu dilarang oleh Rasulullah saw. Sebuah hadis laporan dari Abu Hurairah yang menyatakan :

لَا طِيَرَةَ وَخَيْرُهَا الْفَأْلُ قَالَ وَمَا الْفَأْلُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الْكَلِمَةُ الصَّالِحَةُ يَسْمَعُهَا أَحَدُكُمْ

“Tidak boleh ada Tiyaroh (pesimis/memprediksi bernasib buruk), yang baik adalah optimis. Para sahabat bertanya: “Apa itu optimis Ya Rasul?”. Beliau bersabda: “kata-kata yang baik dalam kesuksesan untuk diperdengarkan”. (Hr. Bukhari:5755)

Maka, mendasarkan nasib baik dan buruk kepada hal-hal di atas itu bentuk kecil dari mempersekutukan Allah. Oleh sebab itu kepercayaan seperti ini harus dihilangkan.

Dalam hal ini, bisa saja Bapak tetap memaksa pernikahan itu terjadi dan tidak mematuhi orang tua. Sebab taat itu hanya dalam hal kebaikan, bukan maksiat apalagi sesuatu yang menyekutukan Allah. Hal ini sebagaimana hadis laporan sahabat Ali ra yang menyatakan :

لَا طَاعَةَ فِي مَعْصِيَةٍ إِنَّمَا الطَّاعَةُ فِي الْمَعْرُوف

“Tidak ada ketaatan dalam kemaksiatan, taat itu hanya ada pada kebaikan”. (Hr. Bukhari:7257)

Namun, karena ini adalah masalah keluarga dan agar tidak memutuskan tali silaturahmi di antara keluarga Bapak, maka langkah yang paling tepat adalah Bapak minta bantuan kiai atau ustadz agar bisa membantu memberikan pemahaman yang benar menurut agama tentang nasib baik dan buruk. Terutama hal yang berkenaan dengan dan hitungan jawa.

Semoga langkah ini dapat membuka pandangan masyarakat jawa yang turun temurun tentang nasib berdasarkan . Amin. Wallahu a’lam.

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video