Ambruknya Jembatan Gantung di Probolinggo, Kepala PUPR: Overload, Jembatan Digoyang-goyangkan
Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: Andi Sirajudin
Jumat, 09 September 2022 14:55 WIB
PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Pemkab Probolinggo memastikan jika penyebab ambruknya jembatan gantung di Desa Kregenan, Kecamatan Kraksaan dikarenakan overload atau over kapasitas.
Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Probolinggo, Hengki Cahyo Saputra, kepada sejumlah wartawan, Jumat (9/9/2022).
BACA JUGA:
Penggagalan Penyelundupan Narkoba di Lapas Probolinggo Tuai Respons Positif
Selundupkan Sabu ke Lapas Probolinggo, Kurir Wanita Ditangkap
Jamaah Aboge Baru Hari ini Salat Idul Fitri, Berikut Penjelasannya
Jelang Idulfitri, Polres Probolinggo Kota Mengecek Meterisasi dan Kandungan BBM Sejumlah SPBU
“Ketika berada di atas jembatan, siswa tersebut berkumpul serta menggoyang-goyangkan jembatan. Karena overload, akhirnya anchor atau cantolan pemberat jembatan yang ada di ujung itu patah,” katanya.
Hengki menambahkan, beban yang ada saat kejadian memang di luar kemampuan. Sekitar 36 anak berada di atas jembatan pada waktu bersamaan. Jika satu anak beratnya 50 kg, sudah ada beban 1,8 ton.
“Jika beban 1,8 ton itu di tengah-tengah jaraknya dengan bentang 20 meter, 10 meter dibagi kanan kiri, hampir kurang lebih 3,6 ton dalam watu bersamaan. Kalau itu ditambah dengan goyangan bisa-bisa bebannya 7 sampai 10 ton. Makanya jembatan tidak mampu dan ambruk karena overload. Memang kalau jembatan gantung biasanya yang lewat berjalan statis, kalau diam tentunya akan menambah beban pada jembatan,” jelasnya.
Simak berita selengkapnya ...