Hadapi Ancaman Krisis Dunia, Gubernur Khofifah Minta Peserta Latsar CPNS Lakukan Hal ini
Editor: Rohman
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Minggu, 11 September 2022 14:46 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menutup Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS golongan II pada angkatan 49-52 di Kampus Stiesia, Surabaya, Sabtu (10/9/2022). Saat itu, ia meminta kepada seluruh peserta untuk melipatgandakan inovasi, dedikasi, dan kreativitas dalam bekerja, serta meningkatkan kepekaan terhadap dinamika krisis global dunia.
Ia mengatakan bahwa seluruh negara kini sedang menghadapi tantangan, yakni ancaman krisis dunia seperti pangan, energi, dan keuangan. Sehingga, para abdi negara dan masyarakat harus melipatgandakan inovasi menghadapi ancaman krisis global.
BACA JUGA:
Maksimalkan Pelayanan, Pj Gubernur Jatim Resmikan Layanan Hematologi Onkologi Anak RSUD dr Soetomo
Khofifah Ajak Rajut Kembali Persaudaraan Pascaputusan MK soal Pilpres 2024
Buka LKS SMK XXXIII Jatim 2024, Adhy Karyono Optimis Jadi Modal Strategis Pertahankan Juara
Soal LKPJ 2023, Pj Gubernur Jatim Tegaskan Hal ini
"Saudara saudara yang akan mengabdi menjadi bagian dari Pemprov Jatim, saya minta untuk melipatgandakan dedikasi, inovasi, dan kreativitas dalam menghadapi krisis dunia," ujarnya.
Khofifah menuturkan, para ASN harus berinovasi dimulai dari hal kecil tetapi langsung dimulai kemudian berkembang menjadi pengabdian yang besar membantu bangsa terlepas dari ancaman krisis utamanya krisis pangan. Menurut dia, cara sederhana bisa dilakukan seperti menanam apa saja yang ada di pekarangan rumah, dan jika tidak memiliki pekarangan bisa menggunakan polybag.
“Ikhtiar ini adalah langkah kecil membantu bagaimana manajemen pengendalian inflasi berbasis keluarga bisa mereka lakukan," tuturnya.
Ia mencontohkan, jika terdapat program untuk memperluas hasil panen di tengah area yang terbatas maka sebagai ASN Pemprov Jatim harus mampu melakukan inisiasi yang produktif. Jika perlu, kata Khofifah, lakukan sinergi dengan melibatkan peran dari kepala desa, kecamatan, dinas pertanian di kabupaten/kota di Jatim, sinergi dengan berbagai ormas, hingga sinergi dengan perguruan tinggi yang ada.
"Kondisi ancaman krisis dunia ini membutuhkan kecepatan kita dalam mengambil inovasi dan kreativitas. Tidak boleh lagi menunggu, karena ancaman krisis pangan global merupakan persoalan serius," ucapnya.
Gubernur menegaskan, para ASN dituntut peka terhadap persoalan yang dihadapi bangsa terutama ancaman krisis energi, pangan, dan keuangan secara global. Ia berharap, semua pihak bisa turut serta dalam mengendalikan inflasi dari sesuatu hal yang kecil.
Simak berita selengkapnya ...