Tafsir Al-Hijr 88: Hari Buruh, Hari Unjuk 'Kekufuran' | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Tafsir Al-Hijr 88: Hari Buruh, Hari Unjuk 'Kekufuran'

Editor: Revol
Selasa, 05 Mei 2015 00:31 WIB

Ilustrasi: demo buruh saat peringatan May Day. (foto: fahreenheat.com)

BANGSAONLINE.com - "La tamuddann 'ainaik ila ma matta'na bih azawaja minhum". Pesan ayat studi ini cukup jelas, yakni larangan "maddul 'ain" (panjang mata) kepada duniawi, uang dan sebangsanya. Panjang mata berarti rakus, tamak, iri dan tidak nerimo pemberian Tuhan dan tidak pula bersyukur terhadap apa yang dimiliki. Begitulah istilah yang arab yang kemudian dipakai sebagai bahasa metaforis pada ayat studi ini.

Tanggal 1 Mei adalah May Day, hari buruh internasional yang lazim diperingati dengan cara berdemo besar-besaran. Tujuan utamanya itu-itu saja: "menuntut kesejahteraan, kenaikan upah". Kata-kata yang dipidatokan umumnya mencemooh pemerintah, menghujat pengusaha habis-habisan sebagai buruk melulu, tidak pernah ada baiknya, menzalimi, memeras dan menindas. Pemerintah dituding lebih berpihak kepada pengusaha ketimbang buruh dst.

Ya, itu sah-sah saja, semoga ada kebaikan bagi semuanya di masa mendatang. Semoga para buruh sadar kekurangannya sendiri. Ketahuilah, seorang teman dari Beijing menggumam: "pekerja negeri ini tergolong "paling malas" dibanding pekerja asing, seperti Korea, China dan Jepang. Buruh negeri ini lebih pandai menuntut, ketimbang meningkatkan kualitas kinerjanya. Lebih memperhatikan hak ketimbang kewajiban".

Seorang teman pengusaha menimpali: "Kami hanya membuka peluang kerja, gajinya sekian, ketentuannya demikian dan sama sekali tidak memaksa. Mereka daftar dengan suka hati, bahkan ngerayu-ngerayu untuk bisa diterima. Sekiranya tidak cocok, ya silakan keluar dan beres kan?. Tapi, nyatanya setelah di dalam malah ingin menguasai kami-kami dan sering memaksakan kehendak".

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video