Jaga Ketahanan Pangan, Gubernur Khofifah Dorong Perkembangan Food Estate | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Jaga Ketahanan Pangan, Gubernur Khofifah Dorong Perkembangan Food Estate

Editor: Rohman
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Minggu, 16 Oktober 2022 22:31 WIB

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, ketika memanen jagung saat memperingati Hari Pangan Sedunia.

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Demi menjaga ketahanan di Jawa Timur, Gubernur mendorong berkembangnya food estate serta pekarangan lestari. Sebab, sektor menjadi salah satu dari tiga ancaman krisis global selain energi dan keuangan.

Gubernur menjelaskan, food estate atau lumbung merupakan konsep pengembangan yang dilakukan secara terintegrasi dan mencakup pertanian, perkebunan, sampai dengan peternakan di suatu kawasan.

Menurut dia, pengembangan model ini bakal sejalan dengan semangat Hari Pangan Sedunia yang mengusung tema 'Leave No One Behind; Better Production, Better Nutrition, a Better Environment, and a Better Life'.

“Di Gresik bisa dijadikan contoh oleh daerah lain untuk memulai pengembangan food estate. Karena tiap daerah punya keunggulan masing-masing, saya rasa food estate akan memperkuat ketahanan nasional terkhusus juga di Jatim,” ujarnya di Kota , Minggu (16/10/2022).

Saat ini, Food Estate Mangga di Gresik terdapat di empat kecamatan, yaitu di Kecamatan Dukun seluas 1.205 hektare, Kecamatan Sidayu seluas 1.506 hektare, Kecamatan Panceng seluas 2.410 hektare, dan Kecamatan Ujungpangkah seluas 903 hektare. Di bawah pengelolaan PT Galasari Gunung Sejahtera, food estate tersebut akan mengembangkan mangga varietas malaba, gadung-21, arummanis, dan garifta.

Gubernur kemudian secara khusus mengajak pemerintah kabupaten/kota untuk menemu kenali potensi besar daerahnya agar bisa diproyeksikan pada program lumbung .

“Ada manggis di Banyuwangi yang bisa dikembangkan. Jejaring Banyuwangi juga luar biasa di sektor . Jadi kalau misalnya ada food estate manggis di sini sangat bagus,” katanya.

Dirinya kemudian mengatakan bahwa dalam mendukung program lumbung itu, penting untuk melibatkan banyak pemangku kebijakan.

“Untuk menjaga ketahanan , penting melibatkan banyak pemangku kebijakan dari hulu hingga hilir. Mulai dari sarana prasarana, alat dan mesin pertanian, petani atau gabungan kelompok tani, penjamin komoditas hasil tani (offtaker), hingga industri modern,” urainya.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video