Hadapi Krisis Pangan Dunia, Khofifah Komitmen Pertahankan Jatim Sebagai Lumbung Pangan Nasional | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Hadapi Krisis Pangan Dunia, Khofifah Komitmen Pertahankan Jatim Sebagai Lumbung Pangan Nasional

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Kamis, 20 Oktober 2022 13:49 WIB

Gubernur Jatim Khofifah saat menghadiri puncak Peringatan Hari Pangan Sedunia ke-42 Tahun 2022 Provinsi Jawa Timur, di Jatim Expo, Surabaya, Rabu (19/10) sore.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Indar Parawansa optimis Jatim siap menghadapi tantangan . Ia yakin, bahwa Provinsi bisa diandalkan sebagai .

Bukan tanpa alasan, gubernur pertama di ini mengungkapkan bahwa ketahanan pangan Jatim hingga saat ini dalam posisi sangat baik. Bahkan, ketersediaan bahan pangan Jatim dalam kondisi surplus dan menjadi tulang punggung nasional. Utamanya untuk wilayah Indonesia bagian timur.

“InsyaAllah tetap bisa menjadi lumbung pangan nasional. Terlebih, data BPS terus terupdate dan koordinasi dengan kepala daerah juga terus kita lakukan,” tegas dalam puncak Peringatan ke-42 Tahun 2022 Provinsi , di Jatim Expo, Surabaya, Rabu (19/10) sore.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan data BPS tahun 2020 dan 2021, Jatim menjadi provinsi penghasil padi tertinggi nasional. Produksi padi Jatim di tahun 2021 mencapai 9,94 juta ton gabah kering giling (GKG).

"Mudah-mudahan di tahun 2022 ini, di Jatim masih tertinggi di Indonesia. Terima kasih kami sampaikan pada petani dan peternak atas kerja kerasnya, maka hasil produksi pangan kita sangat signifikan," ungkapnya.

Selain padi, produksi daging sapi di juga menjadi yang tertinggi se-Indonesia. Dengan populasi sapi mencapai 5,1 juta ekor. Termasuk produksi Ikan tuna di Jatim juga tercatat sebagai tertinggi nasional.

“Betapa penting menjaga ketahanan pangan. Bahkan menurut saya. kita sudah waktunya masuk ke kedaulatan pangan. Maka menjaga produktivitas pangan harus maksimal kita upayakan,” tegas mantan Menteri Sosial itu.

Untuk itu, sejalan dengan tema ke-42 tahun ini, yaitu 'Leave No One Behind, Better Production, Better Nutrition, Better Environment, and Better Life' Gubernur mengajak memaknai faktor Better Production.

Menurutnya, untuk mencapai better production diperlukan dorongan di sektor pertanian untuk semakin meningkatkan performa dan produktivitasnya di wilayahnya masing-masing. Sedangkan di Jatim, kondisinya adalah hasil panen petani Jatim masih bisa dimaksimalkan. Bahkan kualitas padi premium bisa diwujudkan jika terpenuhinya alat mesin pertanian (alsintan) canggih.

Untuk itu, Gubernur memberikan solusi khusus dengan pemberian grace period dalam kredit usaha rakyat (KUR) yang dikhususkan untuk pengadaan alsintan petani.

"Kalau ada sektor yang bisa mendapat KUR dengan grace period selama empat tahun, maka sektor pangan, terutama padi, juga diharapkan bisa mendapatkan kesempatan yang sama," tuturnya.

Lebih detail, menjelaskan bahwa KUR yang dimaksud kali ini adalah untuk keperluan pemenuhan alsintan yang harganya cukup mahal bagi gapoktan secara umum. Di antaranya yaitu harvester, dryer, dan rice milling unit (RMU). Maka jika KUR-nya mendapat grace period, akan sangat meringankan para petani dalam menyelesaikan cicilannya.

Dengan format pinjaman semacam ini, yakin para petani bisa memenuhi kebutuhan alat-alat pertanian yang lebih canggih, yang tentunya bisa meningkatkan kualitas dan produktivitas hasil panen.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video