Tafsir Al-Kahfi 89-91: Blusukan Kedua Raja Dzu Al-Qarnain ke Daerah Tertinggal | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Tafsir Al-Kahfi 89-91: Blusukan Kedua Raja Dzu Al-Qarnain ke Daerah Tertinggal

Editor: Redaksi
Kamis, 27 Oktober 2022 13:48 WIB

Ilustrasi

TAFSIR AKTUAL

Tsumma atba’a sababa” (89). Ayat pendek ini mengawali kisah blusukan Raja Dzu al-Qarnain yang kedua setelah selesai melakukan blusukan pertama seperti ditutur sebelumnya. Namun kata antaranya berbeda. Pada blusukan pertama menggunakan kata sambung “Fa” sedangkan pada blusukan kedua ini pakai kata sambung “tsumm”.

Soal makna “sababa” sudah jelas, yakni kesiapan semua piranti, semua yang dibutuhkan dalam blusukan itu sudah siap, baik fisis maupun nonfisis. Pakai “fa” (langsung) pada blusukan pertama karena Tuhan sudah memberinya kelengkapan, baik “tamkin” maupun “sabab” seperti dijelaskan pada ayat sebelumnya (84), maka langsung melaksanakan tugas dan tidak menunda-nunda.

Tidak sama dengan ayat ini, Tuhan menggunakan kata sambung “Tsumm” yang artinya “kemudian, lalu, selanjutnya”, menunjukkan ada jeda waktu antara aktivitas pertama dan aktivitas berikutnya.

Setelah melakukan pekerjaan besar, maka  istirahat sejenak. Tentu bukan untuk enak-enakan, melainkan memanfaatkan waktu rileks tersebut untuk hal-hal yang terbaik: menghimpun tenaga, relaksasi, dan tidak kalah penting adalah mengevaluasi aktivitas yang baru dikerjakan bersama.

Itu artinya, sebuah isyarat, bahwa mengevaluasi aktivitas itu hendaknya dilakukan pada waktu yang sangat santai. Makanya, banyak di antara pejabat atau pengurus lembaga yang memilih tempat workshop, rapat evaluasi di hotel-hotel atau di mana saja yang tenang dan nyaman agar hasil maksimal.

*Dr. KH. A Musta'in Syafi'ie M.Ag adalah Mufassir, Pengasuh Rubrik HARIAN BANGSA, dan Pengasuh Pondok Pesantren Madrasatul Qur’an (MQ), Tebuireng, Jombang.

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video