Mengunjungi Masjid Hijau Kota Bursa Turki, Unik, Inilah Ritual Dzikirnya | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Mengunjungi Masjid Hijau Kota Bursa Turki, Unik, Inilah Ritual Dzikirnya

Editor: MMA
Minggu, 04 Desember 2022 15:11 WIB

Fakhruddin al-Razi (kiri), imam Masjid Hijau di kota Bursa Turki bersama Prof Dr KH Imam Ghazali Said, MA. Foto: dok. pribadi

KOTA BURSA, BANGSAONLINE.comTurki termasuk negara populer karena pernah jadi negara sangat sekuler saat dipimpin perwira militer Mustafa Kemal Ataturk. Kini Turki dipimpin Resep Tayyip Erdogan.

Bagaimana kondisi Turki sekarang? Terutama kondisi masjid-masjidnya? Benarkah jamaah di masjid-masjid ber jahr layaknya warga NU di Indonesia?

Silakan ikuti tulisan Prof Dr KH Imam Ghazali Said, MA, pengasuh Pesantren Mahasiswa An-Nur Wonocolo Surabaya yang juga pengaruh Rubrik Tanya Jawab Islam di HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com itu. Kiai Imam Ghazali Said kini sedang berada di Turki bersama rombongan dan menyempatkan menulis untuk pembaca HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com . SALAM REDAKSI.

Perjalanan hari kedua, 3 Desember 2022, kami mengunjungi kota Bursa. Bursa adalah kota besar penting Turki Modern keempat, setelah Ankara, Istanbul dan Izmir. Kota pegunungan yang berjarak 200 km ke arah timur dari Istanbul International Airport ini secara historis adalah kota terpenting. Mengapa?

(Prof Dr KH Imam Ghazali Said dan keluarga di depan . Foto: istimewa)

Karena Bursa adalah kota pertama dari negeri Anatolia (Romawi Timur) yang ditaklukan oleh Osman Ghazi (1258-1324), pendiri khilafah Osmaniyah atau populer dengan Ottaman Empire. Ia berkuasa sejak 1299 sampai wafat. Untuk mengenang jasa-jasanya namanya diabadikan sebagai nama jembatan sepanjang 2,5 km yang menghubungkan antara Istanbul dan Bursa. Nama universitas dan kawasan-kawasan indah juga memilih nama Osman Ghazi.

Di antara situs penting di kota Bursa adalah MASJID HIJAU (GREEN MOSQUE) yang dalam bahasa Turki: Yasil Camii. Masjid ini dirancang dan dibangun 1419 atas prakarsa Sultan Mehmed I dan diresmikan sekaligus digunakan pada 1421. Ini, kebetulan bersamaan tahun dengan dibangun dan diresmikannya Masjid Agung Sunan Ampel oleh Sayyid Ali Rahmatullah.

Masjid ini tergolong unik dan indah, karena terletak di kawasan pegunungan yang tentu tanahnya tidak rata. Masjid hebat ini dirancang oleh arsitek pilihan Sultan Mehmed 1 bernama: Haci Ivaz Pasha.

Secara global lantai masjid yang menghadap ke utara dan arah salatnya menghadap ke selatan ini terdiri dari 3 bagian. Pertama, bagian depan (paling selatan) yang terdiri dari mihrab, mimbar dan kawasan sekitar 9 saf makmum yang salat. Lantai ini sekitar satu meter lebih tinggi.

Kedua, lantai di belakangnya yang lebih rendah 1 meter dari lantai pusat, memuat 9 saf salat.

Ketiga, kawasan lebih rendah 0,5 meter dari lantai kedua, memuat sekitar 9 saf salat. Maka andaikan masjid ini penuh, akan memuat 9 × 3 × 1saf = 27 saf makmum.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video