Mengunjungi Masjid Hijau Kota Bursa Turki, Unik, Inilah Ritual Dzikirnya | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Mengunjungi Masjid Hijau Kota Bursa Turki, Unik, Inilah Ritual Dzikirnya

Editor: MMA
Minggu, 04 Desember 2022 15:11 WIB

Fakhruddin al-Razi (kiri), imam Masjid Hijau di kota Bursa Turki bersama Prof Dr KH Imam Ghazali Said, MA. Foto: dok. pribadi

(Mihrab dan mimbar yang unik  Masjid Hijau di Kota Bursa Turki. Foto: dok. pribadi)

Tiga lantai "bertangga" ini hanya untuk jamaah laki-laki. Sedang untuk jamaah perempuan, salat di lantai samping, di kanan-kiri lantai tengah. Antara lantai tengah dengan lantai untuk jamaah perempuan, ditutup dengan tembok. Untuk masuk ke lantai kiri kanan dibuat 3 ruang terbuka, dengan lantai utama paling selatan. Inilah uniknya yang tak kita temukan di masjid-masjid lain.

Pada bagian belakang (utara) di buat lantai 2. Pada lantai 2 dibuat semacam 2 balkon berjendela yang dibuat dengan ornamen pahatan model sarang laba-laba dengan bahan marmer putih yang sangat indah. Dua balkon ini, menurut guide wisata Abd Jalal, adalah tempat istirahat Sultan istirahat Sultan Mehmed 1 dan keluarga, sebelum atau sesudah mereka lsalat jamaah.

Mihrabnya yang tingginya sekitar 10 meter, dihiasi kaligrafi Arab yang sangat indah di atas kramik dengan warna dasar yang serba hijau. Lukisan murni manual itu adalah "kehebatan" kreasi pelukis abad ke 15. Seluruh tembok bagian depan, belakang, samping kanan dan kiri penuh kaligrafi dengan ornamen selingan bunga-bunga khas keindahan masa dinasti Ottoman.

Minbarnya diletakkan menempel ke tembok paling kanan. Model mimbarnya mungkin mengembangkan model mimbar sederhana pada era Rasulullah SAW dengan pintu pada bagian depan. Mimbar ini memiliki 9 tangga dan 1 tangga untuk tempat duduk khatib. Di atas tempat khatib ini dibuat kubah lancip khas Turki yang diberi warna hijau.

Keindahan masjid ini dilengkapi dua menara kembar setinggi 20 meter. Kemungkinan mengadopsi model keindahan menara yang sudah umum digunakan dalam bangunan-bangunan penting kekaisaran Romawi. Dua menara ini memilih warna coklat dan putih.

Masjid ini dilengkapi tempat wudu terbuka untuk laki-laki, dalam bentuk melingkar dan diberi atap model kubah yang sangat artistik, terletak di halaman masjid bagian depan. Sedang tempat wudu untuk perempuan tertutup. Toilet itu diletakkan pada bagian masjid sebelah belakang (utara) dekat pintu gerbang masjid di sebelah kiri.

Masjid ini memiliki "halaman sederhana" melingkari bangunan masjid yang tak begitu luas, dipenuhi pepohonan yang rindang. Juga disediakan tempat duduk yang membuat nyaman para pengunjung.

Kami ikut salat Asar berjamaah di masjid indah ini. Imamnya berpakaian resmi dengan jalabiyah dengan kopyah torbus berwarna merah yang diikat serban putih. Usai salat ada yang memimpin zikir jahr (mengeraskan suara-Red). Tetapi jamaah hanya mendengar, tak menirukan.

Kemudian imam membaca beberapa ayat al-Qur'an dengan suara merdu dan jamaah secara khusuk mendengarkannya. Usai baca al-Qur'an, imam memimpin doa sekitar 1 menit dan diamini oleh makmum.

Usai zikir saya berkenalan dengan sang imam. Ternyata beliau bernama Fakhruddin al-Razi. Nama yang diambil dari nama besar pengarang kitab Tafsir inseklopedis: Mafatihul Ghayb. Setelah saya memperkenalkan nama: Imam Ghazali Said, sepontan beliau berucap; wah... nama Anda lebih hebat dari nama saya. Saya kalah, ucapnya merendah.

Celik Place Hotel, kamar 352, Bursa Turki, 4 Desember 2022

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video