Heboh Buku Kiai Miliader Tapi Dermawan, Inilah Profil Mas'ud Adnan, Sang Penulis | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Heboh Buku Kiai Miliader Tapi Dermawan, Inilah Profil Mas'ud Adnan, Sang Penulis

Editor: tim
Minggu, 11 Desember 2022 10:20 WIB

M Mas'ud Adnan. Foto: bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Buku Kiai Miliarder Tapi Dermawan karya M Mas’ud Adnan kini menjadi perbincangan publik seantero nasional. Buku yang mengisahkan tentang kiprah dan succsess story Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, itu dianggap inspiratif sekaligus membuka kesadaran publik tentang pentingnya seorang ulama menjadi kaya raya sekaligus dermawan.

adalah pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur. juga ketua umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu).

Hebatnya lagi, buku yang mengalami cetak ulang berkali-kali itu dibedah di berbagai kota, kabupaten dan berbagai provisi. Bahkan hampir seluruh Indonesia.

Apa kata sang penulis buku tersebut?

“Saya juga heran. Banyak sekali berbagai lembaga atau instansi, seperti perguruan tinggi negeri, swasta, pesantren, organisasi bahkan partai yang minta buku itu dibedah. Malah  ada yang minta izin kepada saya untuk menjadikan buku itu sebagai mata kuliah kewirausahaan di sebuah perguruan tinggi,” kata M Mas’ud Adnan, penulis buku Kiai Miliarder Tapi Dermawan, Ahad (11/12/2022).

(M Mas'ud Adnan, penulis buku Kiai Miliarder Tapi Dermawan, ketika menjadi nara sumber dalam acara bedah buku Kiai Miliarder Tapi Dermawan di Gedung Dewan Pers Jalan Kebon Sirih Jakarta, Selasa (23/8/2022). Tampak dari kiri: Dr KH As'ad Said Ali, Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, M Mas'ud Adnan, Idy Muzayyad dan Yusron Aminulloh. Foto: bangsaonline.com)

Menurut Mas'ud Adnan, memang sangat fenomenal. "Selain alim, kaya raya, beliau juga sangat dermawan,” tambahnya.

Menurut dia, tak pernah berhenti berpikir dan bergerak. Baik untuk memajukan pendidikan maupun memberi motivasi kepada masyarakat agar kesejahteraan ekonominya meningkat. Termasuk turun ke berbagai daerah. 

" memang ulama yang sangat kreatif dan inovatif. Tak pernah puas dengan apa yang telah dilakukan. Terus berpikir dan menciptakan karya-karya baru, baik dalam soft skill maupun dalam bentuk fisik bangunan," kata Mas'ud Adnan.

Karena itu, Mas'ud Adnan sangat tertarik menulis kiprah . "Ini penting agar publik, terutama generasi muda tahu dan bisa meniru atau terinspirasi," kata Mas'ud Adnan yang cukup jeli membidik sebagai nara sumber utama buku tersebut.

Siapa dan bagaimana latar belakang M Mas’ud Adnan? Silakan simak tulisan di bawah ini.

Nama lengkapknya H M Mas’ud Adnan atau EM Mas’ud Adnan. Ia gemar menulis sejak remaja. Bahkan ketika duduk kelas 1 Madrasah Aliyah di , Jombang, tulisannya sudah dimuat di Jawa Pos.

“Saat itu tulisan pertama saya dimuat di halaman opini Jawa Pos. Bahkan dalam seminggu tulisan saya dimuat dua sekaligus. Yang satu tentang agama, satunya lagi tentang pesantren,” kata Mas’ud Adnan mengenang masa remajanya di pesantren.

“Kalau gak salah saat itu tahun 1984. Karena saya lulus Aliyah tahun 1986,” tambah Mas’ud Adnan.

Ia mengaku sangat senang. “Saking senangnya, sepulang sekolah saya ajak teman saya yang satu kelas untuk melihat tulisan saya di Jawa Pos yang saat itu korannya dipajang di halaman ,” kata Mas’ud Adnan.

Hati Mas’ud kian gembira karena ternyata beberapa hari kemudian ia mendapat honor dari Jawa Pos yang dikirim lewat wesel kantor pos. “Saat itu kan belum ada ATM seperti sekarang. Jadi semua pengiriman uang lewat wesel. Saya sangat senang terutama karena dari dua tulisan itu saya dapat Rp 275 ribu. Wow. Uang segitu saat itu sangat besar untuk ukuran saya. Karena saat itu kiriman saya sendiri dari orang tua sekitar Rp 8 ribu atau Rp 10 ribu tiap bulan. Jadi saya senang sekali,” kata Mas’ud Adnan.

Lalu dipergunakan untuk apa uang itu? “Sebagian buat beli buku, sebagian lagi saya buat mentraktir makan teman-teman santri,” katanya.

Sejak itu Mas’ud Adnan semakin rajin dan produktif menulis. “Tapi tulisan saya tak selalu dimuat. Sering gak muncul di koran, meski sudah mengirim berkali-kali,” katanya.

Namun Mas’ud Adnan tak putus asa. “Saya menulis terus, sampai akhirnya tulisan saya dimuat koran hampir seminggu sekali,” tuturnya.

DATA LENGKAP M MAS’UD ADNAN

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video