Toleransi Tinggi Kerajaan Islam Maroko, Mengangkat Penasehat Tokoh Yahudi | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Toleransi Tinggi Kerajaan Islam Maroko, Mengangkat Penasehat Tokoh Yahudi

Editor: M Mas'ud Adnan
Senin, 30 Januari 2023 20:04 WIB

Perkampungan Yahudi di dalam benteng Kasbah des Oudaias, Maroko. Foto: M Mas'ud Adnan/BANGSAONLINE.com

yang kini dipimpin memberlakukan Islam sebagai agama resmi kerajaan atau pemerintah. Maroko memang kerajaan Islam. Tapi raja Maroko sangat moderat dan plural. Pemeluk agama Yahudi sangat dihargai, meski kini populasinya tinggal sedikit alias minoritas. 

Populasi Yahudi di Maroko kini tinggal sekitar 2.000 atau 2.500 orang. Padahal pada tahun 1940-an populasi mereka mencapai 250 ribu orang. 

(M Mas'ud Adnan, CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE di pantai samudra Atlantik di kawasan Benteng Kasbah des Oudaias, Rabat, Maroko. Foto: BANGSAONLINE.COM)

Raja Maroko memang memiliki . Sedemikian tolerannya, bahkan mengangkat salah seorang penasehat kerajaan dari tokoh Yahudi, yaitu Andre Azoulay. Raja Mohammed VI juga memerintahkan mendirikan sebuah monumen persahabatan umat Islam dan Yahudi di kota Essaouira. Museum tersebut menyimpan jejak panjang kiprah warga Yahudi di jantung kerajaan Islam.

Museum persahabatan itu diberi nama House of Memory atau disebut Bayt Dakira. Museum itu terletak di antara rumah warga di jantung labirin kota tua Maroko. 

Museum itu didirikan di bekas rumah seorang saudagar Yahudi yang membangun sinagoge kecil di rumahnya sendiri. Rumah ibadah itu berhias ukiran kayu dan mebel tradisional khas lokal. 

Andre Azoulay, satu-satunya penasehat kerajaan dari unsur Yahudi mengatakan bahwa gedung perhabatan umat Islam dan Yahudi itu menjadi saksi sebuah periode, di mana Islam dan Yahudi membina kedekatan yang intim. Azoulay berasal dari minoritas Yahudi di Essaouira. Azoulay menggagas museum itu bersama Kementerian Kebudayaan.

"Kami katakan kepada kami sendiri, kami akan melanjutkan tradisi ini dan melindungi apa yang pernah menjadi cara hidup bersama dengan saling menghormati," tegasnya. (MMA)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video