Cerita Kocak saat Jadi Paspampres Gus Dur, Danjen Kopassus ke-26 ke Kantor HARIAN BANGSA | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Cerita Kocak saat Jadi Paspampres Gus Dur, Danjen Kopassus ke-26 ke Kantor HARIAN BANGSA

Editor: M Mas'ud Adnan
Selasa, 31 Januari 2023 20:04 WIB

Letjen (purn) Agus Sutomo, Danjen Kopassus ke-26 menerima buku Kiai Miliarder Tapi Dermawan dari CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com, M Mas'ud Adnan. Foto: bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINLIE.com - Kantor HARIAN BANGSA dan kedatangan tamu tokoh militer: Letjen (Purn) Agus Sutomo. ke-26 itu datang ke kantor HARIAN BANGSA dan di Jalan Cipta Menanggal I/35 Surabaya, Senin (30/1/2023

Jenderal Agus – demikian ia akrab disapa - menjabat Komandan Jendral Komando Pasukan Khusus () pada 2012 hingga 2014. Sebelumnya, perwira tinggi TNI-AD itu menjabat Irjen Kemhan RI. Ia juga pernah menjabat Komandan Sesko TNI.

Jendral Agus tiba di kantor HARIAN BANGSA dan sekitar pukul 15.00 sore.

“Maaf, telat,” kata Jenderal Agus kepada M Mas’ud Adnan, CEO HARIAN BANGSA dan yang menyambutnya.

“Tidak apa-apa. Kebetulan tadi juga ada tamu,” jawab Mas’ud Adnan sembari mempersilakan Jendral Agus masuk ke ruang kerjanya.

Jenderal Agus didampingi seorang guru besar. Prof Sis, demikian sang guru besar itu dipanggil, mengaku mendapat gelar profesor dari Jepang. 

"Bidang lingkungan," kata Prof Sis kepada Mas'ud Adnan.

Jenderal Agus cukup lama di kantor HARIAN BANGSA dan . Ia banyak mengobrol tentang situasi nasional dan Indonesia ke depan. Bahkan Jendral Agus sempat salat ashar dan maghrib di mushalla Kantor HARIAN BANGSA dan . Mushalla itu terletak di depan persis ruang kerja Mas’ud Adnan.

Saat ngobrol di ruang kerja Mas’ud Adnan, Jenderal Agus bercerita pengalaman kocak saat jadi Paspampres Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Ia mengaku ditanya Gus Dur, ketika kali pertama menuntun tangan presiden RI keempat itu.

“Sampean siapa,” tanya Presiden Gus Dur ketika tangan Jendral Agus menggenggam tangan sang presiden.

“Saya Letkol Agus Sutomo,” jawab Jenderal Agus yang saat itu masih berpangkat Letnan Kolonel.

“O ya terimakasih,” kata Gus Dur.

Jenderal Agus merasa, mungkin tangannya beda dengan tangan yang biasa menuntun sebelumnya. Pasprampres lain saat itu adalah Jenderal (Pol) Sutarman yang kemudian jadi Kapolri.

Menurut dia, para Pampres punya cara masing-masing untuk membangunkan Gus Dur yang biasanya tidur dalam suatu acara. “Tangan (jari) Gus Dur kan selalu bergerak,” tutur Jenderal Agus sambil memperagakan tangannya menirukan tangan Gus Dur yang bergerak.

“Kalau tangan Gus Dur bergerak berarti tidak tidur,” tuturnya lagi. Kemudian gerakan itu makin melambat. Kalau gerakan tangannya berhenti berarti tidur, meski tak selalu demikian.

Para Paspampres, kata Jenderal Agus, punya cara sendiri-sendiri untuk membangunkan Gus Dur. “Ada yang pakai HP ditaruh di saku (Gus Dur). HP itu kan bergetar kalau dikontak,” katanya. Sehingga Gus Dur bangun.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video