Gubernur Khofifah: NU Berperan Besar dalam Perbaikan Berkehidupan
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Rabu, 01 Februari 2023 14:39 WIB
JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah membacakan nominasi penganugerahan kategori tokoh nasional dalam Anugerah 1 Abad Nahdlatul Ulama di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Senin (31/1/2023). Ia menuturkan, NU sebagai organisasi besar memegang peranan penting dalam upaya mengembangkan peradaban kemanusiaan.
“NU juga memiliki peran besar dalam upaya perbaikan kehidupan manusia yang berdasar pada Islam ala ahlissunnah wal jamaah,” ujarnya.
BACA JUGA:
Jawa Timur Jadi Provinsi dengan Siswa Terbanyak PTN Tanpa Tes 4 Tahun Berturut-turut
Sampaikan LKPJ TA 2022, Gubernur Khofifah: Capaian Kinerja Pemprov Jatim Meningkat 1,29 Persen
Baznas, Gubernur Jatim, dan Bupati Lindra Berikan Santunan ke 2.000 Anak Yatim di Tuban
Harlah ke-77, Khofifah Tegaskan Penguatan Peran Muslimat Membangun Peradaban Dunia
Khofifah yang juga menjabat sebagai Ketua Harian PBNU ini juga mengatakan bahwa dalam peringatan 1 abad NU yang puncaknya akan digelar pada 7 Februari 2023 mendatang di Sidoarjo adalah momentum untuk memaknai perjuangan para pendahulu sebagai semangat di masa kini dalam menghadapi masa depan.
Termasuk juga kegiatan Anugerah 1 Abad NU yang menurutnya merupakan apresiasi dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama bagi tokoh nasional, tokoh internasional serta pesantren diatas seratus tahun atas jasa dan kontribusi nyata yang sejalan dengan cita-cita NU.
“Momen ini adalah momen Tabarruk atau momen mengais barokah dari perjuangan besar yang telah dilakukan oleh para pendahulu NU,” katanya.
Dengan total pesantren sebanyak 4.452 pesantren, Jawa Timur tentu memiliki jumlah santri yang sangat besar, yakni 564.299 santri. Menurut Khofifah, hal tersebut harus dijadikan upaya mewarisi tradisi yakni tabarruk pada sosok pejuang agama yang dijadikan panutan.
“Maka secara khusus baik santri maupun tidak, mari kita sama-sama melakukan tabarruk pada sosok-sosok yang dijadikan panutan untuk diteladani sifat dan perjuangan dalam kebaikan,” kata Khofifah.
Sejumlah tokoh nasional dan pesantren yang berumur lebih satu abad memperoleh penghargaan dalam agenda tersebut. Penghargaan diserahkan langsung oleh Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, dan Sekjend PBNU, Saifullah Yusuf.
Sederet tokoh yang mendapat Penghargaan kategori tokoh nasional adalah Ir. Soekarno yang diterima oleh Ibu Megawati Soekarnoputri, KH Wachid Hasyim yang diterima oleh Firly Wahid, KH Abdurrahman Wahid yang diterima oleh Ibu Shinta Nuriyah Wahid dan Usmar Ismail yang diterima oleh Nurudin Ismail.
Pada gelaran ini, ada juga kategori lain selain kategori Nasional. Yakni Kategori Internasional, Kategori Pesantren Berusia 1 Abad, Kategori Pengabdi Sepanjang Hayat, Kategori Pejuang NU Sub Kategori Penandatangan Naskah Pendirian NU, Kategori Pejuang NU Sub Kategori Ketua Umum Tanfidziyah, dan Kategori Pejuang NU Sub Kategori Rais ‘Aam.
Di sisi lain, dalam sambutan Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin atas diterimanya penghargaan Kategori Pejuang NU Sub Kategori Rais ‘Aam, beliau mengatakan bahwa menjadi Rais Aam adalah tugas perbaikan.
“Dan hal tersebut merupakan tugas kemanusiaan yang diteladankan Rosulullah Muhammad SAW yakni melakukan perbaikan pada kehidupan manusia. Maka langkah dan kegiatan NU harus mengedepankan langkah yang bersifat perbaikan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, perbaikan tersebut didasarkan pada faham ahlussunnah wal jamaah, yang selama ini menjadi dasar cara berfikir NU.
Simak berita selengkapnya ...