Harlah ke-77, Khofifah Tegaskan Penguatan Peran Muslimat Membangun Peradaban Dunia
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Rabu, 29 Maret 2023 18:17 WIB
JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Khofifah Indar Parawansa mendorong penguatan peran Muslimat NU dalam membangun peradaban dengan tidak hanya berkontribusi, namun juga memberi sesuatu yang lebih baik untuk agama, bangsa, negara, ummat dan peradaban dunia.
“Penguatan peran adalah kata kerja yang memerlukan usaha-usaha kongkrit. Di Muslimat NU peran yang terbaik Insyaallah sudah terpupuk lama dan menjadi ‘kredo’ bagi gerak langkah pimpinan, pengurus, anggota Muslimat NU,” ujarnya saat menyampaikan pidato Resepsi Harlah ke-77 Muslimat NU yang digelar secara hybrid di Jakarta, Rabu (29/3/2023).
BACA JUGA:
Simak! Begini Cara Gubernur Khofifah Optimalkan Potensi Desa Devisa
Gubernur Khofifah Sebut Pancasila adalah Perekat Kebhinekaan
Komitmen Majukan Pendidikan Jatim, Gubernur Khofifah Raih Anugerah Pemda Transformasi Digital
Gubernur Khofifah Dorong Inovasi dan Dampak Positif dari Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Komitmen tersebut juga selaras dengan tema Harlah ke-77 Muslimat NU yakni ‘Menguatkan Peran Muslimat NU dalam Membangun Peradaban’. Ketua Umum PP Muslimat NU itu mengatakan bahwa peningkatan peran ini adalah tagline perjuangan Muslimat NU selama beberapa tahun yang akan datang.
“Saya menyampaikan kepada kita semua bahwa dalam kondisi apapun, Muslimat NU akan hadir untuk melayani melalui berbagai program peningkatkan peran bagi ummat dan bangsa. Saya mengajak kita semua untuk menjadikan kata kerja baik kerja bersama, kerja ikhlas ini falsafah perjuangan,” paparnya.
Menurutnya, membangun peradaban bisa dimaknai dengan program agar ummat dan bangsa, agar tatanan dunia, dan moral dunia lebih beradab. Yakni dengan menjunjung nilai kemanusiaan, menjunjung tinggi nilai keadilan dan implementasi nilai Maqasidus Syariah al muhafadhotu Aladdin, almuhafadhotu alal maal, al muhafadhotu alala aql, al muhafadhotu alan nafs dan al muhafadhotul alal irdhi wan nasl] dan peradaban mulia.
“Dalam maqasidussyariah kita harus menaikkan jenjang wilayah perjuangan kita ke arena nasional dan internasional.
Kata peradaban mulia sesungguhnya selalu didengungkan oleh para ulama, pimpinan ponpes, para pahlawan kemerdekaan, diperjuangkan oleh para pemimpin terutama cita cita Muslimat NU dan jam’iyah Nahdlatul Ulama pada umumnya. HUT Satu Abad NU kemarin juga menjadikan pengembangan peradaban dunia sebagai tema sentral,” katanya.
Bentuk dari hidmad Muslimat NU agar Indonesia berperadaban mulia, lanjutnya, yakni dengan jalan menguatkan kemandirian. Termasuk diantaranya penguatan pendidikan dan karakter di belasan ribu unit-unit pendidikan yang dikelola dan dikembangkan oleh Muslimat NU, pembangunan Lembaga Pendidikan, poliklinik dan rumah sakit, serta lembaga sosial yang diikhtiarkan secara mandiri.
“Sekali lagi, yang dimaksud peradaban mulia itu itu antara lain keunggulan akhlaq bangsa, meningkatnya kesejahteraan, kualitas dan keunggulan sumberdaya manusia, kuatnya karakter kebudayaan dan peradaban yang unggul, penguasaan ilmu dan teknologi, berperan dalam perjuangan keadilan dan perdamaian dunia,” imbuhnya.
Simak berita selengkapnya ...