Masjid Ramai, Tapi Suara Rekaman | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Masjid Ramai, Tapi Suara Rekaman

Editor: MMA
Sabtu, 08 April 2023 08:02 WIB

Dahlan Iskan. Foto: bangsaonline

YOGYAKARTA, BANGSAONLINE.com Inilah pengalaman Dahlan Iskan, tokoh pers yang juga mantan Menteri BUMN. Wartawan kawakan itu mampir salat ke sebuah masjid. Untuk salat. Dari masjid itu terdengar suara ramai. Tapi aneh. Ternyata belum ada satu pun orang di dalam masjid itu. Yang ramai justru rekaman. Penasaran?

Silakan simak laporan perjalanan penulis produktif itu di BANGSAONLINE.com edisi Sabtu, 8 April 2013. Selamat membaca:

SETELAH berbuka puasa di Rich Hotel, saya mendadak dapat tugas dari manajer saya: harus ke Jakarta esok paginya. Tidak bisa dibantah.

Pilihannya: malam itu juga saya ke Jakarta. Pakai mobil. Atau besok paginya saya naik pesawat dari bandara baru . Berarti harus pisah dari istri.

Saya pilih yang berpisah. Apalagi saya begitu ingin merasakan seperti apa hebatnya bandara baru .

Pun seandainya tidak ada perintah mendadak ke Jakarta. Saya akan mampir ke bandara itu. Sekadar melihat-lihat. Toh jadwal Safari Ramadan hari itu ke arah Tasikmalaya.

Berarti dari harus lewat Kebumen, Gombong, dan Ciamis. Tak ada salahnya mampir sebentar ke bandara baru. Sekalian mencoba jalur jalan selatan Jateng.

Ternyata saya harus ke Jakarta. Justru harus ke bandara itu. Tidak sekadar mampir melihat-lihat.

Bagaimana dengan istri dan geng beliau? Istri pilih meneruskan rencana Safari Ramadan, dengan jalan darat ke Tasik. Istri mengantar saya sampai bandara. Juga diantar teman lama Aqua Dwipayana.

Benarlah yang Anda sudah tahu: bandara itu jauh sekali. Dari ke arah Kulon

Progo. Lalu ke wilayah Purworejo. Lebih satu jam perjalanan. Maka banyak orang pilih naik kereta khusus dari stasiun Tugu. Langsung ke bandara ini: 30 menit.

Dalam perjalanan saya mengingat-ingat: bandara mana saja di dunia ini yang jauhnya seperti . Oh, banyak: Narita, Tokyo. Wuhan, Tiongkok. Dan yang saya rasakan paling jauh: bandara Lanzhou di provinsi Gansu nun jauh di barat Tiongkok.

Bandara-bandara itu benar-benar jauh. Satu jam perjalanan. Padahal jalannya mulus dan lancar. Yang Lanzhou lebih dari satu jam.

Letak bandara sebenarnya tidak jauh: secara kilometer. Hanya sepelemparan batunya Hulk. Saya alpa menghitung: di berapa puluh lampu bang-jo harus berhenti, berapa ratus truk harus dibuntuti, berapa ribu sepeda motor harus dijaga perasaan mereka.

Belum lagi berapa banyak papan nama soto dan bakso yang harus dibaca istri saya di pinggir jalan yang tidak lebar itu. Jaraknya sendiri, dari Malioboro, hanya 40 km. Sekitar 20 menit kalau ada jalan tol.

Desain bandara ini, saya suka. Modern dicampur tradisional yang terasa menyatu. Tinggal lingkungan bandara, yang begitu luas, masih terasa sangat gersang. Sabarlah. Ini .

"Sugeng tindak," itulah kalimat mencolok yang langsung terbaca ketika saya turun di bandara. Saya pun berfoto di situ. Merangkul istri. Seolah akan berpisah lama. Di latar belakang nan jauh terlihat gapura khas kraton Ngayogyokarto Hadiningrat.

Saya cepat bertemu teman baru di bandara itu: para rektor Universitas Islam Negeri. Ada yang dari UIN Sunan Kalijaga . Ada yang dari UIN Purwokerto yang saya lupa pakai nama Sunan yang mana. Hari itu semua rektor UIN kumpul di Padang.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video