Safari Ramadhan, Gubernur Khofifah Kunjungi Kebun Buah Organik Asosiasi Mitra Tani Unggul Jember | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Safari Ramadhan, Gubernur Khofifah Kunjungi Kebun Buah Organik Asosiasi Mitra Tani Unggul Jember

Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Minggu, 09 April 2023 16:50 WIB

Gubernur Khofifah bersama Ketua Asosiasi Mitra Tani Unggul, Asroful Uswatun, saat mengunjungi kebun buah organik, pembibitan, dan wisata edukasi di Dusun Rowotengu, Desa Sidomulyo, Kecamatan Semboro, Jember.

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Dalam giat Safar Ramadhan tahun ini, Gubernur Khofifah mengunjungi kebun buah organik, pembibitan, dan wisata edukasi di Dusun Rowotengu, Desa Sidomulyo, Kecamatan Semboro, , Minggu (9/4/2023). Kebun buah seluas 3 hektare itu menarik perhatian gubernur karena keberhasilan dalam hal produksi, maupun pemasarannya. 

Setibanya di lokasi, Khofifah memetik langsung berbagai buah seperti nanas madu jumbo, jeruk dan alpukat. Usai peninjauan, ia mengapresiasi pengembangan pertanian organik yang dikembangkan di sana, yang mana pertanian ini merupakan pertanian ramah lingkungan sebab menggunakan pengolahan tanah berkelanjutan dan penggunaan pupuk organik.

“Hal yang sekarang ini dibutuhkan dunia adalah penggunaan pupuk organik dan semua yang ada disini menggunakan pupuk organik. Bahkan untuk persawahan Pak Presiden Jokowi saat ke Tuban kemarin juga menyampaikan untuk mendorong dan maksimalisasi penggunaan pupuk organik,” paparnya.

Kebun yang dikelola langsung Ketua Asosiasi Mitra Tani Unggul, Asroful Uswatun ini berhasil menembus pasar luar negeri seperti Belanda, Jerman, Italia, Rusia, Perancis, UK, Dubai, Singapura, dan Malaysia. Selain itu, di pasar domestik produk buah organik ini juga sudah masuk di Jakarta, Surabaya, Malang, Bali, Sorong, Biak, Jayapura, Merauke, dan Nabire.

Asosiasi Mitra Tani Unggul memiliki berbagai komoditas yang dikembangkan, seperti Buah Naga (merah, kuning Colombia, oranye, dan yellow giant), Jambu kristal putih dan merah, Alpukat Miki dan Aligator, Durian duri hitam, Musang King, Kanjau, dan Bawor, Mangga Garifta merah dan oranye, Srikaya jumbo, Manggis, dan Nanas madu jumbo.

Menurut Khofifah, sistem pertanian di sana mengutamakan penggunaan sumber daya alam secara bijaksana dan berkelanjutan, serta meminimalisir penggunaan bahan kimia sintetik seperti pestisida dan pupuk buatan.

“Kalau pupuk organik itu lahannya terjaga bagus, ekosistemnya dan ekologinya juga sehat. Jadi semua akan memberikan satu kekuatan daya dukung alam dan daya dukung lingkungan,” tuturnya.

Untuk itu, ia mengapresiasi langkah yang dilakukan Asosiasi Mitra Tani Unggul sebagai wadah bagi para petani organik untuk berkolaborasi dan berbagi pengalaman dalam mengembangkan usaha pertanian mereka.

Terlebih, holtikultur memiliki Nilai Tukar Petani (NTP) dan nilai tambah yang paling tinggi. Sehingga proses penguatan, perluasan, dan pemberdayaan holtikultura menjadi bagian penting untuk bisa mendorong percepatan kesejahteraan masyarakat.

“Ditambah dengan adanya Asosiasi Mitra Tani Unggul sebagai wadah asosiasi

para petani organik sehingga pemberdayaannya makin luas dan makin banyak. Artinya ada potensi untuk bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama para petani ini makin luas dan makin banyak,” katanya.

Menurut Khofifah, saat ini banyak negara-negara di dunia yang mensyaratkan ekspor buah menggunakan pupuk organik. Sehingga apa yang dilakukan Bu Uswatun dan para petani di Asosiasi Mitra Tani Unggul ini diminati pasar luar negeri karena 100 persen menggunakan pupuk organik.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video