PBNU Akui Munas ke-3 untuk Mengegolkan AHWA
Sabtu, 06 Juni 2015 20:19 WIB
BANGSAONLINE.com - Ternyata Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengakui bahwa sistem pemilihan Rais Am lewat Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA) memang ditolak oleh mayoritas Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) se- Indonesia. Namun mereka terus berupaya agar AHWA itu bisa diterima.
”PBNU akan mengadakan Munas ke-3. Kan dalam ART Munas itu sekurang-kurangnya dua kali dalam lima tahun. Munas ini tanpa Konbes. Jadi tak mengundang Tanfidziah. Hanya Syuriah saja yang diundang. Agendanya agar AHWA bisa diterima,” kata seorang kiai di jajaran Syuriah PBNU kepada BANGSAONLINE.com kemarin (Jumat, 5/5/2015).
BACA JUGA:
Mitos Khittah NU dan Logika Kekuasaan
Kembangkan Kewirausahaan di Lingkungan NU, Kementerian BUMN Teken MoU dengan PBNU
Konflik Baru Cak Imin, Istri Said Aqil Mundur dari PKB, Akibat Khianat saat Muktamar NU?
Emil Dardak Dukung Muktamar NU ke-35 di Surabaya
Menurut dia, dalam rapat PBNU diputuskan menggelar Munas lagi setelah menyaksikan mayoritas PWNU seluruh Indonesia menolak AHWA. ”Setelah dalam acara Pra-Muktamar AHWA selalu ditolak, PBNU akhirnya memutuskan mengadakan Munas,” katanya.
Ia mengaku sebenarnya kurang sependapat dengan Munas ke-3 ini. ”Saya dalam rapat PBNU menyarankan pakai pendekatan saja agar AHWA bisa diterima. Jadi tak usah Munas lagi. Karena kalau (AHWA) dipaksakan lewat Munas nanti penolakan dari PWNU itu malah tambah keras,” katanya.
Selain itu, menurut dia, tak pantas menggelar Munas waktunya mepet dengan Muktamar NU. ”Orang kan bertanya ada apa sebenarnya kok tiba-tiba Munas lagi padahal waktunya sudah dekat Muktamar,” katanya. Tapi saran dia tak diterima.
Menurut dia, semula Munas ke-3 ini diputuskan digelar pada 7 – 8 Juni di Sentul Bogor. Namun karena Presiden Joko Widodo tak bisa hadir akhirnya diubah pada 14 – 15 Juni disesuaikan dengan jadwal Jokowi. ”Pembukaannya di Masjid Istiqlal, Munasnya di kantor PBNU,” katanya. Jika informasi ini benar berarti hanya dalam jangka 2 minggu jadwal dan tempat Munas sudah berubah tiga kali.
Sebelumnya, Katib Am Syuriah PBNU Prof Dr KH Malik Madani menyatakan bahwa PBNU akan menggelar Munas lagi setelah sosialisasi AHWA gagal. ”Makanya PBNU akan mengadakan Munas (Musyawarah Nasional) lagi untuk ketiga kalinya,” kata KH Malik Madani kepada BANGSAONLINE.com (Kamis, 29/5/2015).
Ketua Organizing Committee (OC) Muktamar NU ke-33 H Imam Aziz juga menyatakan bahwa PBNU akan menggelar Munas lagi. Menurut dia, PBNU sudah menyiapkan draf mekanisme AHWA untuk dijalankan di Muktamar NU ke-33.
Sementara Sekretaris Jenderal PBNU H Marsudi Syuhud menyatakan bahwa PBNU akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) untuk yang ke-3. Kegiatan tersebut akan berlangsung pada 14–15 Juni 2015 mendatang. Agenda tersebut bertujuan mematangkan materi-materi Muktamar ke-33 yang akan berlangsung di Jombang 1-5 Agustus mendatang.
"Pembukaan nanti tanggal 14 Juni di Istora Senayan oleh Presiden Jokowi dan pelaksanaan Munas di gedung PBNU," ujarnya, Jumat (29/5).
Keterangan Marsudi Syuhud ini berbeda dengan penjelasan Imam Aziz, Ketua Panitia Muktamar NU ke-33. Seperti dilansir nu.or.id, website resmi PBNU, Imam Aziz menyatakana bahwa Munas ke-3 akan digelar pada 7 – 8 Juni 2015. “Kita sudah siapkan lokasi Munas NU di Sentul, Bogor,” kata Imam Aziz di hadapan peserta rapat pengurus harian Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU di Jakarta, Rabu (27/5) sore. Menurut dia, Munas NU bakal digelar pada Ahad-Senin, 7-8 Juni 2015.
Simak berita selengkapnya ...